Firefly Pointer -->

Assalamualaikum Wr.Wb


http://www.divapress-online.com/uploaded/images/product/ori/1685_Beginilah-cara-menjawab-6-pertanyaan-malaikat-di-alam-kubur-Diva.jpg



Malaikat Munkar Nakir

Indeks Artikel
Pertanyaan Malaikat Munkar Nakir
Pertanyaan Kubur 2
pertanyaan kubur 3
Semua Halaman

Al-Bukhari telah meriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, dia berkata: Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
"Sesungguhnya apabila seseorang telah dimasukkan ke dalam kubur, dan teman-temannya telah pergi meninggalkannya, dia benar-benar mendengar suara gesekan sandal mereka. Maka datanglah dua malaikat. Keduanya menyuruhnya duduk seraya berkata kepadanya, "Apa yang kamu katakan tentang orang ini, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam?" Adapiun orang mukmin, dia menjawab, "Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya." Maka dikatakanlah kepadanya, "Lihatlah temipatmu di neraka, Allah telah menggantinya untukmu dengan suatu tempat di surga." Maka dia melihat kedua tempat itu semuanya."
Qatadah berkata, "Telah disebutkan kepada kami, bahwa mayit itu dilapangkan kuburnya sampai 40 hasta. Sedang menurut Muslim 70 hasta. Kubur itu dipenuhi hijau-hijauan, sampai hari dibangkitkannya seluruh makhluk.
Kemudian Qatadah kembali kepada hadits Anas di atas, dia berkata,

"Adapun orang munafik dan kafir ditanya, "Apa yang kamu katakan tentang orang ini?" Maka dia jawab, "Saya tidak tahu. Saya hanya mengatakan seperti kata orang-orang." Maka dikatakanlah kepadanya, "Kamu tidak tahu,dan kamu tidak membaca." Lalu dia dipukul dengan palu-palu dari besi sekali pukul antara kedua telinganya. Maka menjeritlah dia dengan jeritan yang terdengar oleh makhluk-makhlirk di sekelilingnya, kecuali jin dan manusia."
Qurthubi mengatakan bahwa dalam Shalilh Muslim tidak ada kata-kata; "Kemudian Qatadah kembali kepada hadits Anas" dan seterusnya, sampai akhir hadits. Tapi kata-kata ini terdapat dalam Shahih Al-Bukhari. Jadi, hadits Al-Bukhari lebih lengkap.
Dan Ibnu Majah telah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahi Anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, bahwa beliau bersabda,

"Sesungguhya semua mayit masuk ke dalam kubur. Orang yang saleh duduk dalam kuburnya tanpa rasa takut dqn tidak juga kegirangan. Kemudian dia ditanya, "Apa yang telah kamu anut?" Dia jawab, "Aku menganut Islam."
Lalu ditanya, "Siapa orang ini?" Dia jawab, "Muhammad Rasul Allah. Dia telah datang kepada kami membawa keterangan-keterangan dari sisi Allah, maka kami mempercayainya."
Lalu ditanya, "Apakah kamu pernah melihat Allah?" Dia jawab, "Tidak, tidak sepatutnya seseorang melihat Allah."
Maka dibukakan untuknya sebuah lubang ke arah neraka, dimana dia bisa melihatnya, saling berbenturan satu sama lain. Maka dikatakanlah kepadanya, "Lihatlah sesuatu yang Allah pelihara untukmu darinya." Selanjutnya dibukakan pula lubang ke arah surga, dimana dia bisa melihat gemerlapnya dan segala isinya. Maka dikatakanlah kepadanya, "Inilah tempatmu." Dan dikatakan  pula kepadanya, "Kamu telah menganut agama atas itu kamu telah meninggal, dan atas itu pula kelak kamu dibangkitkan, insya Allah."
Adapun orang jahat, dia duduk dalam kuburnya dengan rasa takut dan cemas. Dia ditanya, "Agarna apa yang telah kamu anut?" Dia jawab, "Tidak tahu.” Ditanya lagi, "Siapa orang ini?" Dia jawab, "Saya dengar orang mengatakan sesuatu, maka saya mengatakannya pula."
Maka dibukakanlah untukava suatu lubang ke arah surga, dimana dia bisa melihat gemerlapnya dan segala isinya. Maka dikatakan kepadanya, "Lihatlah apa yang telah Allah palingkan darimu." Kemudian dibukakan pula suatu lubang ke arah neraka, dimana dia bisa melihatnya, saling berbenturan satu sama lain. Maka dikatakanlah kepadanya, "Inilah tempatinu. Kamu telah menganut keraguanmu, atas itu kamu telah meninggal, dan atas itu pula kamu kelak akan dibangkitkan, insya Allah." (Shahih, menurut Al Albani)
Menurut riwayat At-Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dia berkata, "Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

"Apabila mayit — atau beliau katakan, seorang dari kamu sekalian- telah dikubur, maka datanglah kepadanya dua malaikat hitam-biru. Yang satu bernama Munkar, dan yang lain Nakir. Keduanya berktata, "Apa yang telah kamu katakan tentang orang ini?" Maka dia katakan seperti yang senantiasa dia katakan, "Dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya."
Kedua malaikat itu berkata, "Kami telah tahu, bahwa kamu berkata seperti itu." Kemudian kuburnya dilapangkan seluas 70 hasta kali 70 hasta, kemudian diterangi ruangannya, dan dikatakan kepadanya: "Tidurlah."
Maka mayit itu bertanya, "Bisakah aku pulang kepada keluargaku, sehingga aku ceritakan kepadn mereka?" Tapi kedua malaikat itu menjawab, "Tidurlah seperti tidur pengantin, yang tidak bisa dibanguanan kecuali oleh orang yang paling dkintainya." Demikianlah, sampai kelak dia dibangkitkan Allah dari tempat berbaringnya itu.
Adapun orang munafik, dia berkata, Saya mendengar orang-orang mengatakan sesuatu, maka aku mengatakannya pula, tapi saya tidak tahu." Maka kedua malaikat itu berkata, "Kami telah tahu kamu berkata seperti itu."
"Maka dikatakanlah kepada bumi: "Gulunglah dia." Maka digulungnya dia sampai berantakan tulang-belulangnya. Demikianlah dia selalu disiksa, sampai Allah membangkitkannya kelak dari tempat berbaringnya itu." (Kata AtTirmidzi, hadits ini hasan-gharib. Isnadnya hasan: Zhilal Al-Jarinah fi Takhrij karya Ibnu Abi Ashim (864) dan Ash-Shahihah (1391) karya Al-Albani ).
Demikian pula, Abu Dawud telah meriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah masuk ke kebun korma milik Bani Najjar. Di sana beliau mendengar suara sesuatu. Beliau terkejut, maka beliau bertanya, "Siapa penghuni kubur-kubur ini?"
Para sahabat menjawab, "Ya Rasulullah, mereka adalah orang-orang yang meninggal di masa jahiliyah."
Maka beliau berkata, "Berlindunglah kamu sekalian kepada Allah dari siksa kubur dan fitnah dajjal."

Mereka bertanya, "Kenapa begitu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Sesunggulmya apabila orang mukmin telah diletakkan di dalam kuburnya, maka datanglah satu malaikat kepadanya, lalu berkata, "Apa yang telah kamu sembah?" Jika Allah memberinya hidayah, maka dia menjawab, "Aku menyembah Allah."
Lalu ditanya, "Apa yang telah kamu katakan tentang orang ini?" Dia jawab, "Dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya."
Hanya itu yang ditanyakan kepadanya, lalu dibawa ke sebuah rumah, yang semula akan diberikan kepadanya di dalam neraka. Tapi dikatakan, "Inilah yang semula akan diberikan kepadamu di dalam neraka, tetapi Allah telah memelihara dan merahmatimu, maka Dia ganti dengan sebuah rumah untukmu di dalam surga."
Mayit itu berkata, "Biarkan aku pergi memberitahuu keluargaku." Tapi dikatakan kepadanya, "Diamlah."
Adapun orang apabila telah diletakkan di dalam kuburnya, maka datanglah kepadanya satu malaikat. Orang kafir itu dibentaknya seraya ditanya, "Apa yang telali kamu sembah?" Dia jawnb, "Saya tidak tahu. Saya dulu hanya mengatakan seperti yang dikatakan orang-orang." Oleh karena itu dia dipukul dengan palu-palu besi antara kedua telinganya. Maka dia berteriak dengan teriakan yang terdengar oleh seniva makhluk, selain jin dan manusia. (Shahih: Shahih Al-Jami" (1930), dan Ash-Shahihah (1344) karya Al-Albani Rahimahumullah.)

Dan Abu Dawud meriwayatkan pula dari Al-Barra' bin Azib Radhiyallahu Anhu, dia berkata, "Kami pernah keluar bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengiring jenazah seorang lelaki Anshar. Kami telah sampai ke kubur, sementara belum digali liang lahatnya. Maka Rasulullah duduk, dan kami duduk di sisi beliau, seakan-akan ada burung di atas kepala kami. Adapun beliau sendiri memegang sebatang kayu dan menotok-notokannya ke tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya berkata, "Mintalah kamu sekalian perlindungan kepada Allah dari adzab kubur," dia atau tiga kali. Lalu beliau lanjutkan, "Dan sesunggithnya dia benar-benar mendengar suara gesekan sandal orang-orang ketika mereka meninggalkannya, yakni ketika dia ditanya, "Siapa Tuhanmu, apa agamanu, dan siapa Nabimu?"
Rasul melanjutkan, "Dan datanglah kepadanya dua malaikat. Kemudian menyuruhnya duduk seraya bertanya, "Siapa Tultanmu?" Dia jawab,"Tuhanku Allah."
Keduanya bertanya lagi, "Apa agamamu? Dia jawab, "Agamaku Islam."
Keduanya bertanya lagi, "Siapa orang ini, yang telah diutus di tengah kamu sekalian?" Dia jawab, "Dia adalah Rasul Allah."
"Dari mana kamu tahu?" tanya kedua malaikat itu pula, maka dia jawab, "Aku membaca Kitab Allah, maka aku beriman dan mempercayai."
Maka terdengar suatu seruan yang menyeru dari langit, "Benarlah hamba-Ku. Maka, hamparKan untuknya permadani dari surga, beri dia pakaian dari surga, dan bukakan untuknya satu pintu ke surga."
Maka datang kepadanya sebagian dari kesenangan dan wewangian surga. Dan dilapangkan kuburnya sejauh pandangan matanya.
Adapun orang kafir - selanjutnya beliau menyebutkan tentang kematiannya seperti sabdanya -, maka nyawanya dikembalikan kepada jasadnya, Ialu datang kepadanya dua malaikat. Keduanya menyuruh dia duduk lalu bertanya, "Siapa Tuhanmu? Tapi jawabnya, "Hah, hah, saya tidak tahu."
Keduanya bertanya pula, "Siapakah orang ini, yang telah diutus di tengah kamu sekalian?" Dia jawab, "Hah, hah, saya tidak tahu."
Maka terdengarlah suatu seruan, "Hamba-Ku ini telah mendustakan. Maka, hamparkan untuknya hamparan di dalam neraka, beri dia pakaian dari neraka, dan bukakan untuknya sebuah pintu ke neraka."
Maka datang kepadanya panas neraka dan racun-racunnya. Sementara itu kuburnya dihimpitkan terhadapnya, sehingga berantakan tulang-belulangnya."
Ada tambahan dalam hadits riwayat Jarir, bahwa beliau berkata, "Kemudian Allah mendatangkan kepadanya seorang buta dan bisu membawa tongkat besi, yang andaikan dipukulkan pada gunung, niscaya lebur menjadi debu." Beliau katakan," Tongkat itu dihantamkan kepadanya dengan suatu hantaman yang terdengar oleh semua makhluk antara timur dan barat, selain jin dan manusia. Maka hancurlah menjadi debu, Ialu dikembalikan lagi nyawanya ke dalam tubultnya.” (Shahih: Ahkam al-Jana’'iz (198) karya Al-Albani. Ibnul Qayyim telah mendukung hadits ini, dan membantah dengan baik terhadap orang yang menganggapnya cacat)




Pertanyaan Malaikat Munkar Dan Nakir


Abu Hamid dalam kitabnya Kasyfu Mum al-Akhirat menuturkan sebuah riwayat dari Ibnu Mas'ud bahwa la bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang pertama kali terjadi pada mayat begitu ia dimasukkan ke dalam kuburnya?" Beliau menjawab, "Wahai Ibnu Mas'ud, belum ada orang yang menayakan hal ini kepadaku selain kamu. Pertama-tama akan terdengar seruan malaikat yang bernama Rauman Yajus di alam kubur, �Hai hamba Allah, tulislah amalmu.' la menjawab, �Aku tidak punya tinta dan kertas.' Malaikat berkata, �Itu tidak mungkin. Kertasmu adalah kain kafanmu. Tintamu adalah ludahmu. Dan, penamu adalah jari-jarimu sendiri.' la lalu diberi sepotong kain kafannya, lalu ia bisa menulis amal-amal kebajikan dan amal-amal keburukannya, seperti amalan dalam satu hari meskipun di dunia ia tidak dapat menulis. Malaikat melipat tulisan di kafan itu kemudian dikalungkan di lehernya."

Rasulullah lalu membaca firman Allah,

�Dan tiap-tiap manusia telah Komi tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya." (QS. Al-Israa': 13)

Nabi SAW lalu bersabda, "Setelah itu muncullah dua malaikat kubur yang berkulit hitam dan menggaruk tanah dengan sepasang taringnya. Rambutnya sangat panjang sehingga menyentuh tanah. Bicaranya keras bagaikan halilintar yang mengeggelagar. Matanya setajam kilat yang sedang menyambar. Napasnya bagai angin yang bertiup sangat kencang. Masing-masing membawa godam dari besi yang sangat berat, yang seandainya dipukulkan ke sebuah gunung paling besar pasti akan hancur lebur. Nyawa siapa pun yang memandangnya pasti akan menggigil ketakutan dan lari terbirit-birit lalu masuk ke tenggorokan jasadnya yang sudah menjadi mayit. Kemudian jasad itu hidup hanya pada bagian dadanya saja, seperti keadaan orang yang sedang mengalami sekarat. Ia tidak sanggup bergerak sama sekali, tetapi ia bisa mendengar dan bisa melihat.

Setelah disuruh duduk, ia lalu dibentak dengan keras oleh kedua malaikat yang menyeramkan tadi. la kemudian ditanya, �Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Apa kiblatmu?' Jika ia diberi pertolongan oleh Allah, ia akan balik bertanya kepada kedua malaikat tersebut, �Siapa yang memberi kalian mandat menanyaiku? Siapa yang mengutus kalian kepadaku?' Dan yang bisa memberikan jawaban seperti itu hanyalah para ulama pilihan. Mendengar pertanyaan balik seperti itu, malaikat tidak bisa berbuat apa-apa selain mempersilakan ia untuk masuk ke surga yang penuh dengan nikmat: la akan bersenang-senang di dalamnya sampai tiba hari kiamat. la selalu bertanya, kapan tiba hari kiamat? Sebab, baginya tidak ada yang lebih menyenangkan daripada tibanya hari kiamat."'

Diriwayatkan bahwa sesungguhnya bagi seorang mukmin yang rajin melakukan amal saleh sewaktu di dunia, menjelang kedatangan Malaikat Munkar dan Nakir, ia akan ditemui oleh amalnya yang menjelma jadi sosok makhluk yang sangat tampan, berpakaian indah, dan mengenakan parfum yang sangat harum. Makhluk itu bertanya kepanya, "Apakah kamu tidak kenal aku?" la menjawab, "Tidak. Siapa kamu?" Makhluk itu menjawab, "Aku adalah amalmu. Jangan takut. Sebentar lagi kamu akan didatangi oleh Malaikat Munkar dan Nak.ir untuk menanyaimu. Tetapi, tenang saja. Aku akan mengajarimu bagaimana menjawab pertanyaan mereka."

Setelah makhluk itu pergi, tidak lama kemudian muncul Malaikat Munkar dan Nakir. Dengan suara membentak, mereka menyuruhnya untuk duduk, lalu menanyainya, "Siapa Tuhanmu?" Dengan tenang dan mantap ia menjawab, "Allah lah Tuhanku. Muhammad nabiku. Al-Qur'an panutanku. Ka'bah kiblatku. Ibrahim bapakku. Agamanya adalah agamaku."

Oleh kedua malaikat itu ia lalu dibawa memasuki sebuah pintu neraka. Ia diperlihatkan neraka dengan segala macam siksanya yang sangat mengerikan. la sempat ketakutan. Tetapi, kemudian malaikat itu berkata, "Jangan takut. Semua itu memang tempat yang disediakan buatmu. Tetapi, Allah telah menggantinya dengan sebuah tempat di surga yang akan kamu tempati. Sekarang tidurlah dengan nyenyak." Setelah berkata begitu kedua malaikat tersebut lalu pergi sambil menutup pintu nereka. Sejak itu ia berada di dalam surga menikmati segala kesenangannya, tanpa mengenal waktu yang terus berganti dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, dan dari tahun ke tahun. la akan tinggal di tempat itu untuk selama-lamanya"

Ada orang yang ketika ditanya siapa Tuhannya oleh Malaikat Munkar dan Nakir, ia tidak bisa menjawab, "Tuhanku Allah." Tetapi, la malah menjawab yang bukan-bukan. Itu karena sewaktu di dunia akidahnya sangat lemah. Akibatnya, ia dihajar oleh kedua malaikat tadi dengan godam dari api neraka sehingga membuat kuburnya terbakar. Setelah api padam beberapa hari, siksaan itu diulang lagi. Begitu yang terus terjadi selama masih ada kehidupan di dunia.

Ada lagi orang yang ketika ditanya apa agamanya oleh Malaikat Munkar dan Nakir, ia tak bisa menjawab, "Agamaku Islam." Tetapi, la malah menjawab yang tidak-tidak. Hal itu karena ia sedang diliputi oleh kebimbangan, atau tengah ditimpa oleh fitnah kematian. Sehingga, nasibnya sama seperti orang yang pertama tadi.

Ada orang yang ketika ditanya apa panutannya oleh Malaikat Munkar dan Nakir, ia sulit menjawab, "Panutanku adalah Al-Qur'an." Tetapi, ia malah menjawab yang bukan-bukan. Hal itu karena ayat-ayat AI-Qur' an yang biasa dibacanya sewaktu di dunia tidak pernah diamalkannya, tidak dipatuhi perintah-perintahnya, tidak dijauhi larangan-larangannya, dan tidak diambil pelajarannya. Akibatnya, ia pun mengalami nasib yang sama seperti mereka berdua tadi.

Ada orang yang amalnya berubah menjadi seekor anak anjing yang membuat ia disiksa di dalam kubur sesuai dengan kadar dosanya.

Ada orang yang ketika ditanya siapa nabinya oleh Malaikat Munkar dan Nakir, ia tak bisa menjawab, "Nabiku adalah Muhammad." Tetapi, ia malah menjawab yang tidak-tidak. Hal itu karena semasa hidupnya ia lupa terhadap sunnah beliau.

Ada orang yang ketika ditanya apa kiblatnya oleh Malaikat Munkar dan Nakir, ia tak bisa menjawab, "Ka'bah adalah kiblatku." Namun, ia malah menjawab yang bukan-bukan. Hal itu karena la sering lalai shalat, wudhu secara tidak benar, suka menoleh ke kanan kiri saat shalat, sering melakukan sujud atau ruku secara salah, dan lain sebagainya. Padahal, Allah jelas tidak berkenan menerima shalat orang yang seperti itu atau yang memakai pakaian dari hasil kerja yang diharamkan syariat.

Dan, ada pula orang yang ketika ditanya siapa bapaknya oleh Malaikat Munkar dan Nakir, ia tak bisa menjawab, "Ibrahim adalah bapakku." Namun, ia malah menjawab yang bukan-bukan. Hal itu karena ia pernah terpengaruh dan sempat percaya pada omongan beberapa orang yang menyatakan bahwa Ibrahim itu orang Yahudi atau Nasrani.

Semua ini diungkap secara jelas oleh Abu Hamid al-Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulummud Din.

Adapun terhadap orang yang kafir, Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya, "Siapa Tuhanmu?" la menjawab, "Aku tidak tahu." Malaikat berkata, "Kami tahu bahwa kamu memang tidak tahu." Mereka lalu memukulnya dengan godam. Hanya dengan satu kali pukul saja, tubuhnya amblas dan tenggelam sampai ke bumi lapis tujuh. Oleh bumi ia lalu dilempar ke kuburnya. Di sana ia dipukul lagi sebanyak tujuh kali sehingga tulang-tulang rusuknya menjadi remuk.

Ada sekelompok orang yang amalnya di dunia berubah menjadi seekor anjing yang terus menggigitnya hingga tiba hari kiamat. Mereka itulah kaum Khawarij. Ada pula orang yang amalnya berubah menjadi seekor babi yang karenanya ia disiksa di kuburnya. Mereka itulah orang-orang murtad. Dan, masih banyak lagi yang lainnya. Namun pada dasarnya, orang akan disiksa di kuburnya dengan sesuatu yang justru ia takuti sewaktu hidup di dunia. Ada orang yang lebih takut kepada sesekor anak anjing daripada seekor srigala atau singa. Karena watak manusia itu berbeda-beda. Kita selalu memohon keselamatan serta ampunan kepada Allah sebelum menyesal nanti.