Malaikat Munkar Nakir
Indeks Artikel |
---|
Pertanyaan Malaikat Munkar Nakir |
Pertanyaan Kubur 2 |
pertanyaan kubur 3 |
Semua Halaman |
Al-Bukhari telah meriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, dia berkata: Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
"Sesungguhnya
apabila seseorang telah dimasukkan ke dalam kubur, dan teman-temannya
telah pergi meninggalkannya, dia benar-benar mendengar suara gesekan
sandal mereka. Maka datanglah dua malaikat. Keduanya menyuruhnya duduk
seraya berkata kepadanya, "Apa yang kamu katakan tentang orang ini,
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam?" Adapiun orang mukmin, dia
menjawab, "Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya."
Maka dikatakanlah kepadanya, "Lihatlah temipatmu di neraka, Allah telah
menggantinya untukmu dengan suatu tempat di surga." Maka dia melihat
kedua tempat itu semuanya."
Qatadah berkata, "Telah
disebutkan kepada kami, bahwa mayit itu dilapangkan kuburnya sampai 40
hasta. Sedang menurut Muslim 70 hasta. Kubur itu dipenuhi hijau-hijauan,
sampai hari dibangkitkannya seluruh makhluk.
Kemudian Qatadah kembali kepada hadits Anas di atas, dia berkata,
"Adapun
orang munafik dan kafir ditanya, "Apa yang kamu katakan tentang orang
ini?" Maka dia jawab, "Saya tidak tahu. Saya hanya mengatakan seperti
kata orang-orang." Maka dikatakanlah kepadanya, "Kamu tidak tahu,dan
kamu tidak membaca." Lalu dia dipukul dengan palu-palu dari besi sekali
pukul antara kedua telinganya. Maka menjeritlah dia dengan jeritan yang
terdengar oleh makhluk-makhlirk di sekelilingnya, kecuali jin dan
manusia."
Qurthubi mengatakan
bahwa dalam Shalilh Muslim tidak ada kata-kata; "Kemudian Qatadah
kembali kepada hadits Anas" dan seterusnya, sampai akhir hadits. Tapi
kata-kata ini terdapat dalam Shahih Al-Bukhari. Jadi, hadits Al-Bukhari
lebih lengkap.
Dan Ibnu Majah telah
meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahi Anhu, dari Nabi Shallallahu
Alaihi wa Sallam, bahwa beliau bersabda,
"Sesungguhya
semua mayit masuk ke dalam kubur. Orang yang saleh duduk dalam kuburnya
tanpa rasa takut dqn tidak juga kegirangan. Kemudian dia ditanya, "Apa
yang telah kamu anut?" Dia jawab, "Aku menganut Islam."
Lalu
ditanya, "Siapa orang ini?" Dia jawab, "Muhammad Rasul Allah. Dia telah
datang kepada kami membawa keterangan-keterangan dari sisi Allah, maka
kami mempercayainya."
Lalu ditanya, "Apakah kamu pernah melihat Allah?" Dia jawab, "Tidak, tidak sepatutnya seseorang melihat Allah."
Maka
dibukakan untuknya sebuah lubang ke arah neraka, dimana dia bisa
melihatnya, saling berbenturan satu sama lain. Maka dikatakanlah
kepadanya, "Lihatlah sesuatu yang Allah pelihara untukmu darinya."
Selanjutnya dibukakan pula lubang ke arah surga, dimana dia bisa melihat
gemerlapnya dan segala isinya. Maka dikatakanlah kepadanya, "Inilah
tempatmu." Dan dikatakan pula kepadanya, "Kamu telah menganut agama
atas itu kamu telah meninggal, dan atas itu pula kelak kamu
dibangkitkan, insya Allah."
Adapun
orang jahat, dia duduk dalam kuburnya dengan rasa takut dan cemas. Dia
ditanya, "Agarna apa yang telah kamu anut?" Dia jawab, "Tidak tahu.”
Ditanya lagi, "Siapa orang ini?" Dia jawab, "Saya dengar orang
mengatakan sesuatu, maka saya mengatakannya pula."
Maka
dibukakanlah untukava suatu lubang ke arah surga, dimana dia bisa
melihat gemerlapnya dan segala isinya. Maka dikatakan kepadanya,
"Lihatlah apa yang telah Allah palingkan darimu." Kemudian dibukakan
pula suatu lubang ke arah neraka, dimana dia bisa melihatnya, saling
berbenturan satu sama lain. Maka dikatakanlah kepadanya, "Inilah
tempatinu. Kamu telah menganut keraguanmu, atas itu kamu telah
meninggal, dan atas itu pula kamu kelak akan dibangkitkan, insya Allah." (Shahih, menurut Al Albani)
Menurut riwayat At-Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dia berkata, "Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
"Apabila
mayit — atau beliau katakan, seorang dari kamu sekalian- telah dikubur,
maka datanglah kepadanya dua malaikat hitam-biru. Yang satu bernama
Munkar, dan yang lain Nakir. Keduanya berktata, "Apa yang telah kamu
katakan tentang orang ini?" Maka dia katakan seperti yang senantiasa dia
katakan, "Dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku bersaksi tiada
Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya."
Kedua malaikat itu berkata, "Kami
telah tahu, bahwa kamu berkata seperti itu." Kemudian kuburnya
dilapangkan seluas 70 hasta kali 70 hasta, kemudian diterangi
ruangannya, dan dikatakan kepadanya: "Tidurlah."
Maka
mayit itu bertanya, "Bisakah aku pulang kepada keluargaku, sehingga aku
ceritakan kepadn mereka?" Tapi kedua malaikat itu menjawab, "Tidurlah
seperti tidur pengantin, yang tidak bisa dibanguanan kecuali oleh orang
yang paling dkintainya." Demikianlah, sampai kelak dia dibangkitkan
Allah dari tempat berbaringnya itu.
Adapun
orang munafik, dia berkata, Saya mendengar orang-orang mengatakan
sesuatu, maka aku mengatakannya pula, tapi saya tidak tahu." Maka kedua
malaikat itu berkata, "Kami telah tahu kamu berkata seperti itu."
"Maka
dikatakanlah kepada bumi: "Gulunglah dia." Maka digulungnya dia sampai
berantakan tulang-belulangnya. Demikianlah dia selalu disiksa, sampai
Allah membangkitkannya kelak dari tempat berbaringnya itu." (Kata
AtTirmidzi, hadits ini hasan-gharib. Isnadnya hasan: Zhilal Al-Jarinah
fi Takhrij karya Ibnu Abi Ashim (864) dan Ash-Shahihah (1391) karya
Al-Albani ).
Demikian pula, Abu Dawud
telah meriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah masuk ke kebun korma milik Bani
Najjar. Di sana beliau mendengar suara sesuatu. Beliau terkejut, maka
beliau bertanya, "Siapa penghuni kubur-kubur ini?"
Para sahabat menjawab, "Ya Rasulullah, mereka adalah orang-orang yang meninggal di masa jahiliyah."
Maka beliau berkata, "Berlindunglah kamu sekalian kepada Allah dari siksa kubur dan fitnah dajjal."
Mereka
bertanya, "Kenapa begitu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab,
"Sesunggulmya apabila orang mukmin telah diletakkan di dalam kuburnya,
maka datanglah satu malaikat kepadanya, lalu berkata, "Apa yang telah
kamu sembah?" Jika Allah memberinya hidayah, maka dia menjawab, "Aku
menyembah Allah."
Lalu ditanya, "Apa yang telah kamu katakan tentang orang ini?" Dia jawab, "Dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya."
Hanya
itu yang ditanyakan kepadanya, lalu dibawa ke sebuah rumah, yang semula
akan diberikan kepadanya di dalam neraka. Tapi dikatakan, "Inilah yang
semula akan diberikan kepadamu di dalam neraka, tetapi Allah telah
memelihara dan merahmatimu, maka Dia ganti dengan sebuah rumah untukmu
di dalam surga."
Mayit itu berkata, "Biarkan aku pergi memberitahuu keluargaku." Tapi dikatakan kepadanya, "Diamlah."
Adapun orang apabila
telah diletakkan di dalam kuburnya, maka datanglah kepadanya satu
malaikat. Orang kafir itu dibentaknya seraya ditanya, "Apa yang telali
kamu sembah?" Dia jawnb, "Saya tidak tahu. Saya dulu hanya mengatakan
seperti yang dikatakan orang-orang." Oleh karena itu dia dipukul dengan
palu-palu besi antara kedua telinganya. Maka dia berteriak dengan
teriakan yang terdengar oleh seniva makhluk, selain jin dan manusia. (Shahih: Shahih Al-Jami" (1930), dan Ash-Shahihah (1344) karya Al-Albani Rahimahumullah.)
Dan
Abu Dawud meriwayatkan pula dari Al-Barra' bin Azib Radhiyallahu Anhu,
dia berkata, "Kami pernah keluar bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam mengiring jenazah seorang lelaki Anshar. Kami telah sampai ke
kubur, sementara belum digali liang lahatnya. Maka Rasulullah duduk, dan
kami duduk di sisi beliau, seakan-akan ada burung di atas kepala kami.
Adapun beliau sendiri memegang sebatang kayu dan menotok-notokannya ke
tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya berkata, "Mintalah kamu
sekalian perlindungan kepada Allah dari adzab kubur," dia atau tiga
kali. Lalu beliau lanjutkan, "Dan sesunggithnya dia benar-benar
mendengar suara gesekan sandal orang-orang ketika mereka
meninggalkannya, yakni ketika dia ditanya, "Siapa Tuhanmu, apa agamanu,
dan siapa Nabimu?"
Rasul
melanjutkan, "Dan datanglah kepadanya dua malaikat. Kemudian menyuruhnya
duduk seraya bertanya, "Siapa Tultanmu?" Dia jawab,"Tuhanku Allah."
Keduanya bertanya lagi, "Apa agamamu? Dia jawab, "Agamaku Islam."
Keduanya bertanya lagi, "Siapa orang ini, yang telah diutus di tengah kamu sekalian?" Dia jawab, "Dia adalah Rasul Allah."
"Dari
mana kamu tahu?" tanya kedua malaikat itu pula, maka dia jawab, "Aku
membaca Kitab Allah, maka aku beriman dan mempercayai."
Maka
terdengar suatu seruan yang menyeru dari langit, "Benarlah hamba-Ku.
Maka, hamparKan untuknya permadani dari surga, beri dia pakaian dari
surga, dan bukakan untuknya satu pintu ke surga."
Maka datang kepadanya sebagian dari kesenangan dan wewangian surga. Dan dilapangkan kuburnya sejauh pandangan matanya.
Adapun
orang kafir - selanjutnya beliau menyebutkan tentang kematiannya
seperti sabdanya -, maka nyawanya dikembalikan kepada jasadnya, Ialu
datang kepadanya dua malaikat. Keduanya menyuruh dia duduk lalu
bertanya, "Siapa Tuhanmu? Tapi jawabnya, "Hah, hah, saya tidak tahu."
Keduanya bertanya pula, "Siapakah orang ini, yang telah diutus di tengah kamu sekalian?" Dia jawab, "Hah, hah, saya tidak tahu."
Maka
terdengarlah suatu seruan, "Hamba-Ku ini telah mendustakan. Maka,
hamparkan untuknya hamparan di dalam neraka, beri dia pakaian dari
neraka, dan bukakan untuknya sebuah pintu ke neraka."
Maka
datang kepadanya panas neraka dan racun-racunnya. Sementara itu
kuburnya dihimpitkan terhadapnya, sehingga berantakan
tulang-belulangnya."
Ada tambahan
dalam hadits riwayat Jarir, bahwa beliau berkata, "Kemudian Allah
mendatangkan kepadanya seorang buta dan bisu membawa tongkat besi, yang
andaikan dipukulkan pada gunung, niscaya lebur menjadi debu." Beliau
katakan," Tongkat itu dihantamkan kepadanya dengan suatu hantaman yang
terdengar oleh semua makhluk antara timur dan barat, selain jin dan
manusia. Maka hancurlah menjadi debu, Ialu dikembalikan lagi nyawanya ke
dalam tubultnya.” (Shahih: Ahkam al-Jana’'iz (198) karya Al-Albani.
Ibnul Qayyim telah mendukung hadits ini, dan membantah dengan baik
terhadap orang yang menganggapnya cacat)
Pertanyaan Malaikat Munkar Dan Nakir
Rasulullah lalu membaca firman Allah,
�Dan tiap-tiap manusia telah Komi tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya." (QS. Al-Israa': 13)
Nabi SAW lalu bersabda, "Setelah itu muncullah dua malaikat kubur yang berkulit hitam dan menggaruk tanah dengan sepasang taringnya. Rambutnya sangat panjang sehingga menyentuh tanah. Bicaranya keras bagaikan halilintar yang mengeggelagar. Matanya setajam kilat yang sedang menyambar. Napasnya bagai angin yang bertiup sangat kencang. Masing-masing membawa godam dari besi yang sangat berat, yang seandainya dipukulkan ke sebuah gunung paling besar pasti akan hancur lebur. Nyawa siapa pun yang memandangnya pasti akan menggigil ketakutan dan lari terbirit-birit lalu masuk ke tenggorokan jasadnya yang sudah menjadi mayit. Kemudian jasad itu hidup hanya pada bagian dadanya saja, seperti keadaan orang yang sedang mengalami sekarat. Ia tidak sanggup bergerak sama sekali, tetapi ia bisa mendengar dan bisa melihat.
Setelah disuruh duduk, ia lalu dibentak dengan keras oleh kedua malaikat yang menyeramkan tadi. la kemudian ditanya, �Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Apa kiblatmu?' Jika ia diberi pertolongan oleh Allah, ia akan balik bertanya kepada kedua malaikat tersebut, �Siapa yang memberi kalian mandat menanyaiku? Siapa yang mengutus kalian kepadaku?' Dan yang bisa memberikan jawaban seperti itu hanyalah para ulama pilihan. Mendengar pertanyaan balik seperti itu, malaikat tidak bisa berbuat apa-apa selain mempersilakan ia untuk masuk ke surga yang penuh dengan nikmat: la akan bersenang-senang di dalamnya sampai tiba hari kiamat. la selalu bertanya, kapan tiba hari kiamat? Sebab, baginya tidak ada yang lebih menyenangkan daripada tibanya hari kiamat."'
Diriwayatkan bahwa sesungguhnya bagi seorang mukmin yang rajin melakukan amal saleh sewaktu di dunia, menjelang kedatangan Malaikat Munkar dan Nakir, ia akan ditemui oleh amalnya yang menjelma jadi sosok makhluk yang sangat tampan, berpakaian indah, dan mengenakan parfum yang sangat harum. Makhluk itu bertanya kepanya, "Apakah kamu tidak kenal aku?" la menjawab, "Tidak. Siapa kamu?" Makhluk itu menjawab, "Aku adalah amalmu. Jangan takut. Sebentar lagi kamu akan didatangi oleh Malaikat Munkar dan Nak.ir untuk menanyaimu. Tetapi, tenang saja. Aku akan mengajarimu bagaimana menjawab pertanyaan mereka."
Setelah makhluk itu pergi, tidak lama kemudian muncul Malaikat Munkar dan Nakir. Dengan suara membentak, mereka menyuruhnya untuk duduk, lalu menanyainya, "Siapa Tuhanmu?" Dengan tenang dan mantap ia menjawab, "Allah lah Tuhanku. Muhammad nabiku. Al-Qur'an panutanku. Ka'bah kiblatku. Ibrahim bapakku. Agamanya adalah agamaku."
Oleh kedua malaikat itu ia lalu dibawa memasuki sebuah pintu neraka. Ia diperlihatkan neraka dengan segala macam siksanya yang sangat mengerikan. la sempat ketakutan. Tetapi, kemudian malaikat itu berkata, "Jangan takut. Semua itu memang tempat yang disediakan buatmu. Tetapi, Allah telah menggantinya dengan sebuah tempat di surga yang akan kamu tempati. Sekarang tidurlah dengan nyenyak." Setelah berkata begitu kedua malaikat tersebut lalu pergi sambil menutup pintu nereka. Sejak itu ia berada di dalam surga menikmati segala kesenangannya, tanpa mengenal waktu yang terus berganti dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, dan dari tahun ke tahun. la akan tinggal di tempat itu untuk selama-lamanya"
Ada orang yang ketika ditanya siapa Tuhannya oleh Malaikat Munkar dan Nakir, ia tidak bisa menjawab, "Tuhanku Allah." Tetapi, la malah menjawab yang bukan-bukan. Itu karena sewaktu di dunia akidahnya sangat lemah. Akibatnya, ia dihajar oleh kedua malaikat tadi dengan godam dari api neraka sehingga membuat kuburnya terbakar. Setelah api padam beberapa hari, siksaan itu diulang lagi. Begitu yang terus terjadi selama masih ada kehidupan di dunia.
Ada lagi orang yang ketika ditanya apa agamanya oleh Malaikat Munkar dan Nakir, ia tak bisa menjawab, "Agamaku Islam." Tetapi, la malah menjawab yang tidak-tidak. Hal itu karena ia sedang diliputi oleh kebimbangan, atau tengah ditimpa oleh fitnah kematian. Sehingga, nasibnya sama seperti orang yang pertama tadi.
Ada orang yang ketika ditanya apa panutannya oleh Malaikat Munkar dan Nakir, ia sulit menjawab, "Panutanku adalah Al-Qur'an." Tetapi, ia malah menjawab yang bukan-bukan. Hal itu karena ayat-ayat AI-Qur' an yang biasa dibacanya sewaktu di dunia tidak pernah diamalkannya, tidak dipatuhi perintah-perintahnya, tidak dijauhi larangan-larangannya, dan tidak diambil pelajarannya. Akibatnya, ia pun mengalami nasib yang sama seperti mereka berdua tadi.
Ada orang yang amalnya berubah menjadi seekor anak anjing yang membuat ia disiksa di dalam kubur sesuai dengan kadar dosanya.
Ada orang yang ketika ditanya siapa nabinya oleh Malaikat Munkar dan Nakir, ia tak bisa menjawab, "Nabiku adalah Muhammad." Tetapi, ia malah menjawab yang tidak-tidak. Hal itu karena semasa hidupnya ia lupa terhadap sunnah beliau.
Ada orang yang ketika ditanya apa kiblatnya oleh Malaikat Munkar dan Nakir, ia tak bisa menjawab, "Ka'bah adalah kiblatku." Namun, ia malah menjawab yang bukan-bukan. Hal itu karena la sering lalai shalat, wudhu secara tidak benar, suka menoleh ke kanan kiri saat shalat, sering melakukan sujud atau ruku secara salah, dan lain sebagainya. Padahal, Allah jelas tidak berkenan menerima shalat orang yang seperti itu atau yang memakai pakaian dari hasil kerja yang diharamkan syariat.
Dan, ada pula orang yang ketika ditanya siapa bapaknya oleh Malaikat Munkar dan Nakir, ia tak bisa menjawab, "Ibrahim adalah bapakku." Namun, ia malah menjawab yang bukan-bukan. Hal itu karena ia pernah terpengaruh dan sempat percaya pada omongan beberapa orang yang menyatakan bahwa Ibrahim itu orang Yahudi atau Nasrani.
Semua ini diungkap secara jelas oleh Abu Hamid al-Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulummud Din.
Adapun terhadap orang yang kafir, Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya, "Siapa Tuhanmu?" la menjawab, "Aku tidak tahu." Malaikat berkata, "Kami tahu bahwa kamu memang tidak tahu." Mereka lalu memukulnya dengan godam. Hanya dengan satu kali pukul saja, tubuhnya amblas dan tenggelam sampai ke bumi lapis tujuh. Oleh bumi ia lalu dilempar ke kuburnya. Di sana ia dipukul lagi sebanyak tujuh kali sehingga tulang-tulang rusuknya menjadi remuk.
Ada sekelompok orang yang amalnya di dunia berubah menjadi seekor anjing yang terus menggigitnya hingga tiba hari kiamat. Mereka itulah kaum Khawarij. Ada pula orang yang amalnya berubah menjadi seekor babi yang karenanya ia disiksa di kuburnya. Mereka itulah orang-orang murtad. Dan, masih banyak lagi yang lainnya. Namun pada dasarnya, orang akan disiksa di kuburnya dengan sesuatu yang justru ia takuti sewaktu hidup di dunia. Ada orang yang lebih takut kepada sesekor anak anjing daripada seekor srigala atau singa. Karena watak manusia itu berbeda-beda. Kita selalu memohon keselamatan serta ampunan kepada Allah sebelum menyesal nanti.