Firefly Pointer -->

Assalamualaikum Wr.Wb


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT7s9rayvp1g7zz7dYIuSroI9JYEtGRT4KXuZIDCiHS1LAe-UFfggqN_RLBCWfiqfgmDs24HGJ5V2O_Cy6f1399h2XjJmQy3JDNW3SxbF0ZXAQlQaAXh13gppUrx2FFZyLkD5BxMqV2Mo/s400/solat-1.jpg

Keutamaan Shalat Fardlu dan Akibat Meninggalkannya

Seperti kita telah ketahui bersama, ummat Islam terbesar di dunia setiap tanggal 27 Rajab  memperingati Isra' wal mi'raj. Inti dari peristiwa Isra' mi'raj adalah Rasulullah SAW mendapatkan perintah shalat lima waktu..
Allah SWT berfirman : Sesungguhnya shalat itu atas orang-orang mu'minin sebagai kewajiban yang berwaktu. Hai orang-orang yang beriman, janganlah dilalaikan oleh kesibukan terhadap harta dan anak-anakmu untuk mengerjakan dzikrullah (shalat), dan siapa yang berbuat begitu maka merekalah yang rugi.
Ibn  Umar r.a. berkata ;  Rasulullah s.a.w. bersabda : "Pertama yang diwajibkan atas ummatku shalat lima waktu, dan pertama yang terangkat dari amal mereka shalat lima waktu, dan pertama yang akan ditanya dari amal mereka shalat lima waktu, maka siapa yang mengurangi sedikit daripadanya,


 
maka Allah ta'ala berkata kepada Malaikat :"Lihatlah apakah kamu dapatkan pada hamba-Ku itu shalat sunnat untuk mencukupi kekurangan-kekurangannya dalam fardhu, dan perhatikan puasa hamba-Ku pada bulan Ramadhan, bila kamu dapatkan ia mengurangi maka lihatlah apakah hamba-Ku telah mengerjakan puasa sunnat yang dapat kamu tambahkan yang kurang-kurang dari puasa Ramadhan, kemudian lihatlah zakat hamba-Ku, maka jika ada kekurangan, maka apakah ada padanya sedekah sunnat yang dapat ditambahkan pada zakat .yang wajib itu, maka semua yang fardhu-fardhu itu diperhitungkan sedemikian, dan itu semata-mata rahmat dan karunia Allah, dan jika masih ada kelebihan dalam amal kebaikannya diletakkan dalam timbangan amalnya, dan dipersilakan masuk surga. Dan bila tidak sesuatu dari itu, maka diperintahkan kepada Malaikat Zabaniyah : Tangkaplah ia dengan tangan dan kakinya kemudian dilemparkannya kedalam neraka"  (H.R. Alhakim)
Jabir r.a. berkata : Nabi s.a.w. bersabda :  Perumpamaan shalat lima waktu itu bagaikan sungai yang lebar mengalir dimuka pintu salah satu kamu, lalu ia mandi daripadanya tiap hari lima kali. Apakah yang demikian itu masih ada ketinggalan kotorannya. (H.R. Muslim).
Abu Dzar r.a. berkata : Nabi s.a.w. keluar dimusim dingin, sedang daun pohon banyak rontok, maka ia mengambil dua dahan, sedang daunnya rontok maka bersabda : Hai Abu D-zar. Jawabku : Labbaika ya Rasulallah. Lalu bersabda : Seorang hamba muslim jika shalat dengan ikhlas karena Allah maka rontok dosa-dosanya sebagaimana rontok daun dari dahan pohon ini. (H.R. Ahmad).
Ibn Umar r.a. berkata : Sesungguhnya seorang hamba bila ia berdiri shalat maka diletakkan semua dosa-dosanya diatas kepala dan kedua bahunya, maka tiap-tiap ruku' atau sujud rontok (berjatuhan) dosa-dosanya itu. (H.R. Atthabarani, Albaihaqi).
Usman r.a. berkata : Nabi s.a.w. bersabda : Tiada seorang muslim yang tiba padanya waktu shalat fardhu lalu ia menyempurnakan wudhu' dan khusyu' serta ruku', sujudnya melainkan shalat itu menjadi penebus dosanya yang telah lalu, selama ia tidak berbuat dosa besar, dan yang demikian itu sepanjang masa. (H.R. Muslim).
Anas r.a. berkata : Tiada dua Malaikat yang mencatat amal itu, menghadap pada Allah membawa shalat seorang dua kali sembahyang, melainkan Allah berkata pada kedua Malaikat itu ; Aku persaksikan pada kamu berdua bahwa Aku telah mengampunkan pada hambaKu dosa-dosa yang terjadi diantara dua kali sembahyang itu. (HR. Albaihaqi).
Dalam kitab Azzawajir susunan Ahmad bin Hajar Alhaitami berkata : Tersebut dalam hadits : Siapa yang menjaga shalat lima waktu  maka Allah akan memulyakannnya dengan lima macam :
1.    Dihindarkan kesempitan hidup.
2.    Dihindarkan siksa kubur.
3.    Diberi kitab amalnya dengan tangan kanannya.
4.    Berjalan diatas shirat bagaikan kilat.
5.    Masuk surga tanpa hisab.
Dan siapa yang meremehkan (meninggalkan) shalat akan dihukum oleh Allah dengan lima belas siksa. Lima di dunia, dan tiga ketika mati, dan tiga di dalam kubur, dan tiga ketika keluar dari kubur.
Adapun yang di dunia ;
1.    Dicabut berkat umurnya.
2.    Dihapus tanda orang salih dari mukanya.
3.   Tiap amal yang dikerjakan tidak diberi pahala oleh Allah.
4.    Do'anya tidak dinaikkan kelangit.
5.   Tidak dapat bagian dari do'a orang-orang sholihin
 
Adapun hukuman yang terkena padanya ketika mati
1.    Matinya hina.
2.    Mati kelaparan.
3.    Mati haus, dan andaikan diberi air samudera dunia tidak akan puas, dan tetap haus
 
Adapun hukuman di dalam kubur :
1. Disempitkan kubur sehinuga hancur tulang-tulang rusuknya.
2. Dinyalakan api dalam kubur, maka ia bergelimpang dalam api, siang, malam.
3. Didatangkan padanya ular yang bernama syuja' yang buta matanya dari api (berapi) dan kukunya dari besi tiap kuku panjangnya perjalanan sehari, ia berkata pada si mayit ; " Aku syuja' al'aqra', sedang suaranya bagaikan petir yang menyambar, ia berkata : Allah telah menyuruhku memukul kamu karena meninggalkan shalat subuh hingga terbit matahari, dan memukul kamu karena meninggalkan shalat dhuhur hingga asar, dan memukul kamu karena meninggalkan shalat ashar hingga maghrib, dan memukulmu karena meninggalkan shalat maghrib hingga isya', dan memukulmu karena meninggalkan shalat isya' hingga shubuh, dan tiap ia memukul satu kali terbenamlah orang itu  kedalam tanah tujuh puluh hasta, maka ia selalu tersiksa dalam kubur hingga hari qiyamat.
Adapun hukuman yang menimpa padanya sesudah keluar dari kubur dihari qiyamat :
1.  Diberatkan hisabnya., 2.  Allah murka padanya, 3.  Masuk dalam neraka.
Di lain riwayat :  Maka ia akan menghadap qiyamat dan dimukanya ada tiga baris tulisan :
1. Hai orang yang mengabaikan hak Allah. 2. Hai orang yang mendapat murka. 3. Allah mengabaikan kamu sebagaimana kamu didunia mengabaikan hak Allah maka hari ini kamu putus dari rahmat Allah..
Diriwayatkan : Bahwa dalam jahannam ada lembah bernama lamlam yang berisi ular-ular, tiap-tiap ular setebal leher onta, panjangnya sejauh perjalanan sebulan, menggigit orang yang meninggalkan sembahyang, maka mendidihnya bisa racunnya dalam badan orang yang digigit selama tujuh puluh tahun kemudian hancur dagingnya.
Diriwayatkan : Bahwa seorang wanita Bani Isra'il datang kepada nabi Musa a.s. dan berkata : Ya nabiyallah saya telah berbuat dosa besar, dan kini saya akan tobat kepada Allah, maka do'akan untukku semoga Allah mengampunkan dosaku dan menerima tobatku. Njabi Musa a.s. tanya  : Apakah dosamu ? Jawabnya : Ya nabiyallah, saya telah berzina hingga mendapat anak dan telah aku bunuh anakku itu. Nabi Musa a.s. mendengar berita itu, langsung berkata : Enyahlah engkau dari smi hai pelacur jangan  membakar kami dengan apimu, jangan sarhpai ada api turun dari langit dan membakar kami karena sialmu, maka keluarlah wanita itu dengan hati yang hancur patah harapan. Maka turunlah Malaikat Jibril a.s. dan berkata :  Hai Musa, Tuhan berkata,padamu, mengapa kamu menolak orang yang datang untuk bertobat, hai Musa apakah tidak ada orang yang lebih jahat daripadanya.
Nabi Musa tanya pada Jibril : Siapa yang lebih jahat daripadanya ? Jawab Jibril : Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja.
Rasulullah s.a.w. bersabda : Siapa yang menjaga shalatnya maka ia akan mendapat nur (cahaya) dan bukti, dan selamat pada hari qiyamat, dan siapa yang teledor terhadap shalatnya, maka tidak mendapat nur penerangan, dan bukti dan tidak selamat, bahkan pada hari qiyamat ia akan berkumpul dengan Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.( H.R. Ahmad, Ibn Hibban).
Jabir r.a. berkata : Nabi s.a.w. bersabda : Yang membedakan Antara seorang dengan kufur hanya shalat, maka siapa meninggalkan shalat ia kafir. (H.R. Muslim. Abu Dawud, Attirmidzi, Ibn Majah, Annasa'i)
Dalam riwayat Attirmidzi : Antara kufur dengan iman itu hanya so'al meninggalkan shalat (Yang meninggalkan shalat kafir). Dalam riwayat Abu Dawud : Antara seorang hamba dengan kufur, hanya so'al meninggalkan shalat.
Buraidah r.a. berkata ; Nabi s.a.w. bersabda : Ikatan janji antara kami dengan mereka, sembahyang, maka siapa yang meninggalkannya ia kafir. (H.R. Ahmad, Attirmidzi, Annasa'i, Ibn Majah, Ibn Hibban Al Hakim).     
Dan sabda Nabi s.a.w. : Siapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja,' maka ia kafir terang-terangan. (H.R. Atthabarani).
(Sumber : Dikutip oleh Tim Sarkub dari kitab Irsyadul 'Ibad )

KISAHnyata : Akibat Meninggalkan Sholat [WASPADALAH!!]


Bismillahir-Rah maanir-Rahim ...

Kisah ini diceritakan oleh seorang ustaz yang bertugas memandikan mayat orang Islam di hospital. Lebih kurang jam 3.30 pagi, saya menerima panggilan dari Hospital Tengku Ampuan Rahimah Klang, Selangor untuk menguruskan jenazah lelaki yang sudah seminggu tidak dituntut. Di luar bilik mayat itu cukup dingin dan gelap serta sunyi dan hening.

Hanya saya dan seorang penjaga bilik tersebut yang berada dalam bilik berkenaan. Saya membuka dengan hati-hati penutup muka jenazah. Kulitnya putih, badannya kecil dan berusia awal 20-an. Allah Maha Berkuasa. Tiba-tiba saya lihat muka jenazah itu sedikit demi sedikit bertukar menjadi hitam. Mulanya saya tidak menganggap ia sebagai aneh, namun apabila semakin lama semakin hitam, hati saya mula bertanya-tanya. Saya terus menatap perubahan itu dengan teliti, sambil di hati tidak berhenti-henti membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Detik demi detik berlalu, wajah jenazah semakin hitam. Selepas lima minit berlalu, barulah ia berhenti bertukar warna. Ketika itu wajah mayat berkenaan tidak lagi putih seperti warna asalnya, tetapi hitam seperti terbakar. Saya keluar dari bilik berkenaan dan duduk termenung memikirkan kejadian aneh yang berlaku itu. Pelbagai pertanyaan timbul di kepala saya apakah yang sebenarnya telah terjadi? Siapakah pemuda itu? Mengapa wajahnya bertukar hitam? Persoalan demi persoalan muncul di fikiran saya.

Sedang saya termenung tiba-tiba saya dapati ada seorang wanita berjalan menuju ke arah saya. Satu lagi pertanyaan timbul, siapa pula wanita ini yang berjalan seorang diri di bilik mayat pada pukul 4.00 pagi. Semakin lama dia semakin hampir, dan tidak lama kemudian berdiri di hadapan saya. Dia berusia 60-an dan memakai baju kurung.

Ustaz," kata wanita itu."Saya dengar anak saya meninggal dunia dan sudah seminggu mayatnya tidak dituntut. Jadi saya nak tengok jenazahnya." kata wanita berkenaan dengan lembut.


Walaupun hati saya ada sedikit tanda tanya, namun saya membawa juga wanita itu ke tempat jenazah tersebut. Saya tarik laci 313 dan buka kain penutup wajahnya

"Betulkah ini mayat anak mak cik?"tanya saya."Mak cik rasa betul... tapi kulitnya putih."Makcik lihatlah betul-betul." kata saya. Selepas ditelitinya jenazah berkenaan,wanita itu begitu yakin yang mayat itu adalah anaknya. Saya tutup kembali kain penutup mayat dan menolak kembali lacinya ke dalam dan membawa wanita itu keluar dari bilik mayat. Tiba di luar saya bertanya kepadanya.

"Mak cik, ceritakanlah kepada saya apa sebenarnya yang berlaku sampai wajah anak mak cik bertukar jadi hitam?" tanya saya.Wanita itu tidak mahu menjawab sebaliknya menangis teresak-esak.Saya ulangi pertanyaan tetapi ia masih enggan menjawab.Dia seperti menyembunyikan sesuatu."Baiklah, kalau mak cik tidak mahu beritahu,saya tak mahu uruskan jenazah anak mak cik ini. "kata saya untuk menggertaknya.

Bila saya berkata demikian, barulah wanita itu membuka mulutnya.Sambil mengesat airmata, dia berkata,"Ustaz, anak saya ni memang baik,patuh dan taat kepada saya.Jika dikejutkan di waktu malam atau pagi supaya buat sesuatu kerja,dia akan bangun dan buat kerja itu tanpa membantah sepatahpun.Dia memang anak yang baik.Tapi..." tambah wanita itu lagi "apabila makcik kejutkan dia untuk bangun sembahyang,Subuh misalnya, dia mengamuk marahkan mak cik.Kejutlah dia, suruhlah dia pergi ke kedai,dalam hujan lebat pun dia akan pergi, tapi kalau dikejutkan supaya bangun sembahyang,anak makcik ini akan terus naik angin.Itulah yang mak cik kesalkan." kata wanita tersebut.

Jawapannya itu memeranjatkan saya.Teringat saya kepada hadis nabi bahawa barang siapa yang tidak sembahyang,maka akan ditarik cahaya iman dari wajahnya.Mungkin itulah yang berlaku.Wajah pemuda itu bukan sahaja ditarik cahaya keimanannya,malah diaibkan dengan warna yang hitam.

Selepas menceritakan perangai anaknya,wanita tersebut meminta diri untuk pulang.Dia berjalan dengan pantas dan hilang dalam persekitaran yang gelap.Kemudian saya pun memandikan, mengapankan dan menyembahyangkannya.

Selesai urusan itu, saya kembali ke rumah semula.Saya perlu balik secepat mungkin kerana perlu bertugas keesokan harinya sebagai imam di Masjid Sultan Sallehuddin Abdul Aziz Shah, Shah Alam.Selang dua tiga hari kemudian, entah kenapa hati saya begitu tergerak untuk menghubungi waris mayat pemuda tersebut. Melalui nombor telefon yang diberikan oleh Hospital Tengku Ampuan Rahimah,saya hubungi saudara Allahyarham yang agak jauh pertalian persaudaraannya.

Selepas memperkenalkan diri, saya berkata,"Encik, kenapa encik biarkan orang tua itu datang ke hospital seorang diri di pagi-pagi hari.Rasanya lebih elok kalau encik dan keluarga encik yang datang sebab encik tinggal di Kuala Lumpur lebih dekat dengan Klang."Pertanyaan saya itu menyebabkan dia terkejut,"Orang tua mana pula?" katanya.

Saya ceritakan tentang wanita berkenaan, tentang bentuk badannya,wajahnya, tuturannya serta pakaiannya."Kalau wanita itu yang ustaz katakan,perempuan itu adalah emaknya, tapi.... emaknya dah meninggal lima tahun lalu!"Saya terpaku, tidak tahu apa yang hendak dikatakan lagi.Jadi 'apakah' yang datang menemui saya pagi itu?

Walau siapa pun wanita itu dalam erti kata sebenarnya,saya yakin ia adalah 'sesuatu' yang Allah turunkan untuk memberitahu kita apa yang sebenarnya telah berlaku hingga menyebabkan wajah pemuda berkenaan bertukar hitam.Peristiwa tersebut telah terjadi lebih setahun lalu, tapi masih segar dalam ingatan saya.Ia mengingatkan saya kepada sebuah hadis nabi,yang bermaksud bahawa jika seseorang itu meninggalkan sembahyang satu waktu dengan sengaja,dia akan ditempatkan di neraka selama 80,000 tahun.Bayangkanlah seksaan yang akan dilalui kerana satu hari di akhirat bersamaan dengan seribu tahun di dunia.
Kalau 80,000 tahun?

Ingatlah..azab meninggalkan solat fardhu ini amat dahsyat dan tidak putus-putus seksaannya dari kehidupan dunia hinggalah kehidupan akhirat..Semoga kita semua mengambil iktibar dari cerita ini dan menjadi orang yang sentiasa menjaga solat, InsyaAllah..

--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----

Akibat Meninggalkan Shalat

Kamis 2 Jamadilawal 1434 / 14 Maret 2013 10:37


Jumlah Rakaat Shalat Dhuha 268x300 Akibat Meninggalkan ShalatKEBANYAKAN orang yang menderita sakit jiwa (pada umumnya) enggan melakukan shalat. Perbuatan yang demikian (enggan melakukan shalat) adalah penyia-nyiaan terhadap makna hidup dan merupakan penyebab penguasaan setan atas dirinya. Allah berfirman, “Peliharalah segala shalat (mu) dan (peliharalah) Shalat wustha.” (Al-Baqarah [2]: 238)
Barangsiapa selalu menjaga dan memenuhi panggilan shalat, maka seolah-olah ia menjaga dirinya sendiri. Pembalasan itu tergantung pada amal perbuatan, sebagaimana firman Allah:
“Ingatlah kalian kepada-Ku, maka Aku akan ingat kepada kalian.” (Al-Baqarah [2]: 152)
“Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Muhammad [47]: 7)
Sepertinya, pada ayat-ayat di atas dikatakan, “jagalah shalat, supaya Tuhan yang menyuruhmu shalat menjagamu.” Atau “Jagalah shalat, sehingga shalat itu akan menjagamu.”
Shalat menjaga diri orang yang bershalat dalam beberapa hal, diantaranya:
  • Menjaga dari kemaksiatan. Firman Allah: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.” (Al-Ankabut [29]: 45). Barangsiapa menjaga shalat, maka shalat akan menjaganya dari perbuatan keji.
  • Menjaganya dari ujian dan cobaan. Allah Wst berfirman, “Jadikanlah shalat dan sabar sebagai penolongmu.” (Al-Baqarah [2]: 45)
  • Menjaganya dari siksa kubur dan siksa api neraka pada hari kiamat. Orang yang melakukan shalat berarti berada dalam perlindungan dan penjagaan Allah. Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa menjalankan shalat shubuh, niscaya ia berada dalam tanggungan Allah. Allah tidak meminta ganti tanggungan-Nya dengan sesuatu apapun. Barangsiapa meminta tanggungan-Nya dengan sesuatu, maka ia akan menemukannya, kemudian menelungkupkan wajahnya di dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim)
Barangsiapa tidak mau menjalankan shalat, berarti ia telah mengahdapkan dirinya kepada bahaya   yang telah dijanjikan oleh Allah, yaitu mencabut pertolongan-Nya dari dirinya. Akibatnya, tidak ada lagi tempat berlindung bagi dirinya. Setelah Allah meninggalkannya, ia pun akan mendapatkan dirinya berhadapan sendirian dengan setan.
Sebagaimana orang saleh mengatakan, “Demi Allah, tidak ada musuh yang memusuhimu, kecuali setelah engkau meninggalkan Allah. Jangan kau kira musuh telah menang, tetapi Allah Sang Penjaga-lah yang telah berpaling.”
Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa melakukan shalat shubuh, niscaya ia berada dalam tanggungan-Nya. Barangsiapa mengabaikan tanggungan Allah, maka Allah akan membenamkan wajahnya ke dalam neraka.”
Diriwayatkan bahwa Al-Hajjaj memerintahkan Salim bin Abdullah untuk membunuh seorang laki-laki, kemudian Salim berkata kepada laki-laki tersebut, “Apakah engkau melakukan shalat shubuh?” laki-laki itu menjawab, “Ya.” Ia (Salim) berkata, “Pergilah.” Setelah itu, Al-Hajjaj berkata kepada Salim, “Apa yang mencegahmu dari membunuhnya?” Salim berkata, “Bapak saya telah menceritakan kepada saya bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa menjalankan shalat shubuh, niscaya Allah berada di sampingnya sepanjang hari.” Maka dari itu, aku benci untuk membunuh seseorang yang didampingi oleh Allah.”
Kemudian Al-Hajjaj bertanya kepada Ibnu Umar ra “Apakah kamu telah mendengar [riwayat] ini [dari Rasulullah]?” Ibnu Umar menjawab, “Ya.”
Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah bersabda, “Jika engkau keluar dari rumahmu, maka bershalatlah dua rakaat; niscaya tercegahlah kamu dari jalan keluar yang buruk. Dan jika engkau masuk ke dalam rumahmu, maka bershalatlah dua rakaat; niscaya akan tercegahlah kamu dari jalan masuk yang buruk.”
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, “Wahai anak Adam! Cukupkanlah untuk-Ku empat rakaat (shalat) pada permulaan hari (pagi), niscaya Aku akan mencukupimu dengannya pada penutup hari (sore).”
Shalat adalah pelindung dan penjaga. Barangsiapa menelantarkan shalat, maka Allah akan menelantarkannya. Allah pun menghukumnya dengan menjadikan setan sebagai temannya. Akibatnya, setan tidak akan berpisah dengannya, baik pada waktu ia diam maupun berjalan, dan ia (setan) akan menjadi teman hidupnya.
Setan adalah seburuk-buruk teman. Allah berfirman:
“Barangsiapa berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur’an), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar, tetapi mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. Sehingga apabila orang yang berpaling itu dating kepada Kami (di hari kiamat), dia berkata, “Aduhai, semoga (jarak) antara aku dan kamu seperti jarak antara masyriq dan maghrib, maka setan itu adalah sejahat-jahatnya teman yang menyertai manusia.” (Harapanmu) itu sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu bersekutu dalam azab itu.” (Az-Zukhruf [43]: 36-39)
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Jika ada tiga orang (muslim), baik di kota maupun di desa, dan tidak didirikan shalat pada mereka (bertiga), maka setan tentu menguasai mereka. Tetaplah kalian pada kelompok, karena sesungguhnya srigala akan memakan (anak kambing) yang jauh (dari kelompoknya).”
Nabi Saw telah menerangkan bahwa setan adalah srigalanya manusia dan ia adalah musuh yang paling memusuhi.
Sebagian ulama salaf berkata, “Aku melihat seorang hamba dihempaskan diantara Allah dan setan. Bilamana Allah berpaling darinya, maka setan akan menguasainya. Jika Allah menguasainya, maka setan tidak akan berkuasa atas diri si hamba itu.”  [yudistira adi maulana/islampos]


BALASAN MENINGGALKAN SOLAT LIMA WAKTU


SEKSA MENINGGALKAN SOLAT
"Apakah yang menyebabkan kamu semua masuk neraka Saqar ini? Mereka menjawab: Kami tidak termasuk golongan orangorang yang bersembahyang." (AlMudathsir:42,43)


Barang siapa yang meninggalkan sembahyang fardu,
seksanya umpama:-

Subuh:
Allah akan mencampakkannya ke dalam neraka jahanam selama 60 tahun.

Zuhur:
Dosanya seperti membunuh seribu orang Islam.

Asar:
Dosanya seperti meruntuhkan Kaabah.

Maghrib:
Dosanya seperti berzina dengan ibu atau bapanya sendiri.

Isyak:
Allah berseru kepada mereka, "Hai orang yang meninggalkan solat Isyak, bahawa Aku tidak lagi reda engkau tinggal di bumi-Ku dan menggunakan nikmat-nikmat-Ku." Segala gerak - gerinya seperti pakai, makan, tidur adalah berdosa kepada Allah.


Seksaan Ketika Hidup Di Dunia
Allah kurangkan keberkatan umurnya. Rezekinya dipersempitkan oleh Allah. Tidak ada tempat baginya di sisi agama Islam. Doanya tertolak. Hilang cahaya soleh dari wajahnya. Amal kebajikan yang dilakukannya langsung tidak diberi pahala.

Seksaan Ketika Sakaratul Maut
Ia akan menghadapi sakaratul maut dalam keadaan hina. Matinya dalam keadaan menderita kelaparan. Matinya dalam keadaan yang tersangat haus walaupun diberi minum air sebanyak tujuh lautan.

Seksaan Ketika Di Dalam Kubur
Allah akan menyempitkan kuburnya dengan sesempitsempitnya. Kuburnya akan digelapkan. Allah akan menyiksanya dengan pedih sehingga hari Qiamat.

Seksaan Ketika Berada Di Akhirat
Ia akan dibelenggu dan diseret ke padang Mahsyar oleh malaikat. Allah tidak akan memandangnya dengan pandangan belas kasihan. Allah tidak akan mengampuni dosanya dan dia akan disiksa dengan keras di dalam neraka.




SEKSA NERAKA

HUKUM MENGUMPULKAN DUA WAKTU SEMBAHYANG

Dalam kesibukan kadangkala ada antara kita yang lalai atau sengaja mengabungkan waktu sembahyang zuhur dengan asar ( sembahyang di akhir waktu zuhur dan diikuti sembahyang asar sebaik sahaja masuk waktunya)

Renungkan hadis Rasulullah SAW di bawah yang menghalang perbuatan tersebut

Saad bin Abi waqas bertanya Rasulullah SAW mengenai orang yang melalaikan sembahyangnya maka jawab baginda " Iaitu mengakhirkan waktu sembahyangnya dari waktu asalnya hingga sampai waktu sembahyang lain. Mereka telah mensia-siakan dan melewatkan waktu sembahyangnya, maka mereka diancam dengan neraka wail".

Ibn Abbas dan Said bin Al-Musaiyib turut mentafsirkan hadis di atas" Iaitu orang yang melengah-lengahkan sembahyang mereka sehingga sampai kepada waktu mereka neraka jahanam tempat kembalinya".

Dalam hadis yang lain Rasulullah bersabda
" Sesiapa yang mengumpulkan dua sembahyang tanpa ada halangan, maka sesungguhnya dia telah memasuki pintu besar dari pintu dosa-dosa besar". (Riwayat Al-Hakim)

Wallahua'lam


SEKSA NERAKA BUKAN KEPALANG

Mereka yang meninggalkan sembahyang akan menerima seksa di dunia
dan di alam kubur tidak terlepas daripada tiga seksaan.Tiga
jenis seksa di dalam kubur ialah:-

1. Kubur akan menghimpit-himpit serapat yang mungkin sehingga berselisih tulang-tulang dada.
2. Dinyalakan api di dalam kuburnya dan api itu akan membelit dan membakar tubuhnya siang dan malam tiada
     henti-henti.
3. Akan muncul seekor ular yang bernama "Sujaul Aqra" dan ular itu berkata:

    "Allah menyuruh aku membelasah engkau kerana engkau mensia- siakan sembahyang Subuh."

Ia dipukul dari waktu Subuh hingga naik matahari, kemudian dipukul dan dihentak hingga terjunam ke perut bumi kerana meninggalkan sembahyang Zuhur. Kemudian dipukul lagi kerana meninggalkan sembahyang Asar, begitulah seterusnya dari Asar ke Maghrib, dari Maghrib ke waktu Isyak dan seterusnya hingga ke waktu Subuh semula. Demikianlah berterusan seksaan oleh Sajaul Aqra hinggalah hari Kiamat.

CUAI SOLAT LIMA WAKTU

Didalam neraka Jahanam terdapat wadi(lembah) yang didalamnya adalah ular-ular bersaiz sebesar tengkuk unta dan panjangnya sebulan perjalanan. Kerjanya tiada lain selain mengigit orang-orang yang tidak menunaikan sembahyang semasa hidup mereka. Bisa ular itu pula menggelegak di dalam badan mereka selama 70 tahun sehingga luruh seluruh daging badan mereka. Kemudian tubuh mereka kembali pulih lalu digigit lagi dan begitulah seterusnya.


Seksaan bagi orang-orang yang meninggalkan solat

Orang yang tidak sembahyang akan diseksa dengan 15 seksa; 6 daripadanya akan diterima di dunia, 3 seksa tatkala hendak mati, 3 seksa lagi ketika berada di alam kubur dan 3 seksa lagi di hari kiamat :-.

Enam seksa semasa hidup di dunia:
1. Ditinggalkan berkat pada umurnya.
2. Allah akan menghapuskan tanda-tanda orang salih daripada mukanya.
3. Tiap-tiap amal yang dikerjakan tiada diberikan pahala kepadanya.
4. Segala doanya tiada diperkenankan oleh Allah.
5. Dia dimarahi dan dibenci oleh segala makhluk di dunia.
6. Tidak ada baginya bahagian daripada doa orang-orang salih.

Tiga seksa tatkala hendak mati:
1. Dia mati dalam kehinaan.
2. Mati dalam keadaan yang sangat lapar.
3. Mati dalam keadaan yang sangat haus, sehinggakan jika dituangkan kepadanya sekelian air laut di dunia ini,
    dia tetap merasa tidak puas

Tiga seksa ketika di alam kubur:
1. Disempitkan kuburnya.
2. Dinyalakan api, di mana dia akan membalik-balikkan dirinya didalam bara api itu.
3. Allah mngerahkan ular yang paling besar untuk menyebat mayat itu, yang mana dinamakan ular itu 'SHAJKUL
    AKRAK' dan ular itu akan berkata, Sesungguhnya aku telah disuruh oleh Tuhanku untuk memukul engkau dari Subuh
    hingga ke Zuhur, dipukul pula hingga ke Asar dengan sebab engkau sia-siakan waktu Zuhur. Begitulah seterusnya
    tiap-tiap hari dan malam sehingga hari kiamat.


Tiga seksa di hari kiamat:
1. Allah memerintahkan malaikat azab agar menghela orang yang tidak sembahyang itu ke dalam neraka.
2. Allah menilik pada orang yang tidak sembahyang itu dengan tilikan yang murka.
3. Allah akan mengira orang yang tidak sembahyang itu dengan kiraannya yang paling berat dan terus disumbatkan ke
    dalam nerakasebagaimana firman Allah yang bermaksud, "Apa yang membawa kamu ke neraka?
    " Mereka menjawab, "Kami , tidak sembahyang."