Bab I Pentingnya Sholat
Pasal Pertama : Keutamaan Shalat
Hadits ke-4a
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “ Saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda,’ Apakah pendapat kalian jika ada sebuah sungai
di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu ia mandi di
dalamnya lima kali sehari, apakah kotoran masih melekat di tubuhnya?’
Para shahabat menjawab,” Kotoran tidak akan melekat di tubuhnya.” Sabda
beliau, “ Itulah perumpamaan sholat lima waktu. Dengan mengerjakannya,
Allah akan menghapus dosa-dosanya.” ( Ibnu Majah- At Targhib )
Hadits ke- 4b
Dari
Jabir r.a., ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda,” Perumpamaan sholat
lima waktu adalah seperti sebuah sungai yang dalam, yang mengalir di
depan pintu rumah seseorang dari kalian, ia mandi di dalamnya lima kali
sehari.” ( Muslim At Targhib )
Penjelasan
Biasanya, air
yang mengalir itu bersih dari kotoran. Semakin dalam sebuah sungai,
airnya semakin jernih dan bersih. Oleh sebab itu, hadits di atas telah
mengumpamakan sholat dengan sungai yang dalam. Jika seseorang mandi di
dalamnya, badannya akan bersih. Demikian pula sholat yang dilakukan
dengan tertib, akan membersihkan segala dosa. Di samping itu masih
banyak hadits lainnya yang menyebutkan masalah ini.
Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a., ia berkata,” Rasulullah saw. Bersabda,’ Di antara
lima waktu sholat, terdapat kaffarah ( penghapus dosa ). Maksudnya,
disebabkan keberkahan sholat, maka dapat menghapuskan dosa-dosa kecil
yang terjadi di antara satu waktu sholat dengan waktu sholat lainnya.
Selanjutnya Nabi saw bersabda,’ Sebagaimana seseorang yang bekerja di
sebuah pabrik, maka dirinya akan kotor dan berdebu. Tetapi ada lima
sungai yang mengalir di antara pabrik dan rumahnya. Setiap kali ia
pulang, ia mandi di sungai tersebut. Itulah perumpamaan sholat lima kali
sehari, semua kesalahan dan dosa yang dilakukan di antara waktu sholat
itu akan diampuni oleh Allah SWT. Hal itu disebabkan oleh istighfar dan
taubat yang terkandung di dalam bacaan sholat.
Dari perumpamaan di atas, ×Rasulullah
saw menginginkan agar kita memahami betapa pentingnya sholat. Beliau
menjelaskan bahwa dengan sholat secara sempurna, Allah SWT akan
memberikan faedah yang besar, yaitu dosa-dosa akan diampuni. Karena
dengan perumpamaan, pembicaraan akan lebih mudah dipahami. Maka beliau
menjelaskannya dengan perumpamaan.
Jika kita enggan memperoleh
rahmat, keluasan ampunan dan nikmat Allah SWT, maka siapakah yang rugi?
Kita sendirilah yang akan rugi. Kita sering berbuat dosa, mengingkari
Allah SWT, menolak perintah-perintah-Nya dan meremehkan
firman-firman-Nya. ( Bahkan seorang raja yang adil pun, sudah sewajarnya
menghukum kita jika kita tidak mentaatinya. ). Namun Allah Yang Maha
Mulia, sangat menyayangi kita. Walaupun kita menentang perintah-Nya, Dia
tetap memberi petunjuk kepada kita untuk memperbaiki
kesalahan-kesalahan kita. Jika kita tidak memanfaatkan kemurahan Allah
tersebut, betapa bodohnya kita. Rahmat dan kelembutan Allah SWT kepada
kita sangat berlimpah. Disebutkan dalam sebuah hadits,” Barangsiapa
tidur dengan niat bangun untuk sholat tahajud, tetapi ia tertidur terus,
maka ia akan tetap mendapatkan pahala satu sholat tahajud.” ( At
Targhib )
Sesungguhnya agama Allah SWT ini mudah, dan sungguh luas rahmat-Nya. Betapa ruginya kita jika kita tidak berusaha mendapatkannya.
Bab I Pentingnya Sholat
Keutamaan Shalat
Hadits ke-5
Dari
Hudzaifah r.a., ia berkata,” Apabila Rasulullah saw menemui suatu
kesulitan, maka beliau segera mengerjakan sholat.” ( Hadits Riwayat
Ahmad, Abu Dawud- dalam Kitab Durrul Mantsur )
Penjelasan:
Sholat adalah rahmat Allah swt yang besar. Mencari pertolongan dengan sholat ketika menghadapi kesulitan berarti menuju rahmat Allah swt. Dan jika rahmat Allah swt datang tidak akan ada lagi kesulitan. Banyak riwayat yang menyebutkan mengenai hal ini. Para shahabat yang selalu mengikuti langkah Nabi saw, juga sering melakukannya. Abu Darda r.a. berkata,” Jika terjadi angin topan, Rasulullah saw akan segera masuk ke masjid dan tidak akan keluar dari masjid jika angina belum reda.” Demikian juga ketika terjadi gerhana matahari atau bulan, Rasulullah saw akan segera mengerjakan sholat. Shuhaib r.a. telah diberitahu oleh Rasulullah saw bahwa para anbiya a.s., jika mendapatkan suatu masalah, mereka juga akan segera melaksanakan sholat.
Pada suatu hari, ketika Ibnu Abbas r.huma sedang dalam perjalanan, ia mendapatkan kabar bahwa anaknya telah meninggal dunia. Ia segera turun dari untanya, kemudian sholat 2 rakaat dan membaca:
( Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’uun )
Lalu berkata,” Aku telah melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah swt di dalam Al Qur’an:
“ Carilah pertolongan ( Allah ) dengan sabar dan sholat.” ( QS Al Baqarah: 45 )
Terdapat kisah lain mengenai
Ibnu Abbas r.a. . Ketika ia sedang dalam perjalanan, ia mendapatkan
berita kematian saudaranya yang bernama Qutsam. Maka ia segera turun
dari untanya dan mengerjakan sholat 2 roka’at di pinggir jalan. Ia
berdoa cukup lama di dalam tasyahudnya. Kemudian ia berdiri untuk melanjutkan perjalanannya seraya membaca ayat Al Qur’an:
“ Carilah pertolongan ( Allah ) dengan sabar dan sholat.” ( QS Al Baqarah: 45 )
Juga disebutkan sebuah kisah
lain mengenai Ibnu Abbas r.a., yaitu ketika ia mendengar berita wafatnya
salah seorang Azwaajun Muthahharoh ( Istri-istri Rasulullah ). Ia
segera bersujud. Ketika ada seseorang menanyakan perbuatannya itu, ia
menjawab,” Beginilah yang diperintahkan oleh ×Rasulullah
saw jika kita mendapatkan musibah. Hendaklah kita sibuk dengan sholat,
dan tidak ada musibah yang lebih besar selain wafatnya Ummul Mukminin.” (
Hadits Riwayat Abu Dawud )
Ketika Ubadah r.a. hampir wafat,
ia berkata kepada orang-orang di sekitarnya,” Janganlah kalian
menangisiku. Jika ruhku keluar, aku minta agar kalian berwudhu dengan
sempurna dan pergi ke masjid. Sholatlah dan beristighfarlah untukku,
karena ×Allah menuyuruh kita agar selalu memohon pertolongan dengan sabar dan sholat, kemudian baringkanlah aku dalam liang kubur.”
Suami Ummu Kultsum r.ha yaitu
Abdurrahman r.a. telah ditimpa sakit parah. Sedemikian parah sakitnya
sehingga semua orang menyangka ia telah wafat. Melihat hal itu, Ummu
Kultsum r.ha. segera mendirikan sholat. Selesai shalat, ×Abdurrahman
siuman. Ia bertanya kepada orang-orang di sekelilingnya,” Apakah aku
tadi seperti orang mati?” Orang-orang menjawab,” Ya.”. Abdurrahman
berkata,” Dua malaikat telah mendatangiku dan berkata,’ Pergilah
menghadap Ahkamul Haakimiin. Dialah yang akan memutuskan perkaramu.’
Kedua malaikat itupun membawaku pergi. Lalu kami berjumpa dengan
malaikat ketiga yang menghampiri kami dan berkata kepada dua orang
malaikat yang membawaku tadi,” Kamu berdua pergilah! Dia ( Abdurrahman
r.a. ) termasuk golongan orang-orang yang berbahagia dan beruntung yang
tertulis sejak ia berada dalam kandungan ibunya. Dan sekarang
anak-anaknya masih mendapatkan manfaat darinya.’” Setelah peristiwa itu,
Abdurrahman r.a. masih hidup selama kurang lebih 1 bulan, lalu ia
meninggal dunia. ( Dari Kitab Durrul Mantsur )
Abdullah bin
Salam r.a. berkata,” Apabila keluarga Nabi saw ditimpa suatu kesulitan,
maka beliau akan menyuruh keluarganya mendirikan sholat seraya membaca
Al Qur’an:
“
Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu
dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeqi kepadamu, tapi ×Kamilah yang memberi rezeqi kepadamu. Dan akibat ( yang baik ) itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” ( QS Thaahaa: 132 )
Sebuah hadits menyebutkan,” Barangsiapa menghadapi suatu keperluan dunia atau agama, atau mengenai hubungan dengan ×Allah atau hamba-Nya, hendaklah ia berwudhu dengan sempurna, lalu sholat 2 rakaat, memuji ×Allah dan bershalawat kepada ×Rasulullah saw, lalu berdoa:
“
Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia. Maha Suci
Allah Rabb Yang Memelihara Arsy yang agung. Segala puji bagi ×Allah Rabb
semesta alam. Aku memohon kepada-Mu segala sesuatu yang menyampaikan
kepada rahmat-Mu dan ampunan-Mu, keuntungan dari segala kebajikan, serta
keselamatan dari segala dosa. Jangan Engkau biarkan bagiku suatu dosa
tanpa ×Engkau mengampuninya, suatu kesempatan tanpa ×Engkau melapangkannya, dan suatu hajat yang ×Engkau ridhoi tanpa ×Engkau memenuhinya. Terimalah wahai Yang Maha Rahiim.” Insya Allah doanya akan terkabul.
Penjelasan:
Perbuatan Salman ra yang ia tunjukkan dalam hadits di atas merupakan sebagian kecil dari bukti rasa cinta para shahabat r.hum kepada ×Nabi saw. Siapapun yang mencintai orang lain, ia akan meniru tingkah laku orang yang dicintainya. Orang yang telah merasakan manisnya cinta, tentu memahami hakikat ini dengan baik. Begitu juga para shahabat, mereka sering mengulaingi sabda-sabda Nabi saw dengan menirukan perbuatan ×Beliau ketika Beliau menerangkannya.
Hadits-hadits mengenai pentingnya shalat dan ampunan dosa bagi yang mengerjakannya tidak terhitung banyaknya, sehingga sulit untuk disebutkan semuanya di sini. Alim ulama telah membatasi pengampunan tersebut pada dosa-dosa kecil saja, sebagaimana kita telah ketahui sebelumnya. Padahal, di sini tidak ada pembatasan dosa kecil atau dosa besar, tetapi mutlak disebutkan dosa-dosa saja.
Syaikh Maulana Muhammad Yahya rah ( ayah Maulana Zakariyya- pengarang ) memberikan dua penjelasan ketika mengajarkan bab ini:
1. Menanggung dosa besar adalah sesuatu yang jauh dari diri seorang muslim. Adanya perbuatan dosa besar pada dirinya adalah sesuatu yang sulit terjadi. Dan seandainya terjadi, maka jiwa seorang muslim tidak akan tenang sebelum ia bertaubat. Dan tuntutan kemusliman seseorang adalah, jika ia berbuat dosa besar, ia harus benar-benar menyesali perbuatannya, dan tidak akan merasa tenang sebelum ia mensucikan dirinya dengan bertaubat. Adapun dosa-dosa kecil, kadangkala tidak begitu diperhatikan dan dipedulikan sehingga masih menjadi tanggungannya, yang dengan shalat dan amal ibadah lainnya, dosa-dosa kecil itu akan diampuni.
2. Seseorang yang shalat dengan ikhlas dan menunaikan adab serta sunnahnya berarti ia sudah bertaubat dan beristighfar beberapa kali, sebab di akhir bacaan tahiyat terdapat doa yang berbunyi:
“ Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku dengan aniaya yang banyak. Tiada yang sanggup mengampuni dosa-dosa selain Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu dan sayangilah aku. Sesungguhnya Engkaulah yang ×Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Di dalam hadits di atas, kita juga dianjurkan untuk menyempurnakan sunnat wudhu dengan memperhatikan adab dan sunnah-sunnah wudhu. Adapun salah satu sunnahnya adalah bersiwak. Bersiwak adalah salah satu sunnah wudhu yang sering diabaikan. Padahal disebutkan dalam hadits, “ Dua rakaat dengan bersiwak terlebih dahulu lebih utama daripada tujuh puluh rakaat tanpa bersiwak.” Dalam hadits yang lain dinyatakan, “ Jagalah siwak, karena di dalamnya terdapat sepulu keutamaan: 1> Membersihkan mulut, 2> Menyebabkan Allah swt ridha, 3> Membuat syaithan marah, 4> Membuat Allah swt dan para malaikat mencintainya, 5> Menguatkan gigi, 6> Menghilangkan kotoran, 7> Mewangikan mulut, 8> Mengurangi kekuningan, 9> Memperjelas penglihatan, dan 10> Menghilangkan bau mulut. Dan bersiwak adalah sunnah ×Rasulullah saw. ( Al Munabbihat- Ibnu Hajar )
Para ulama telah mengumpulkan sampai tujuh puluh kelebihan bersiwak, salah satu di antaranya adalah akan dimudahkan mengucapkan syahadat ketika meninggal dunia. Sebaliknya menghisap candu ( rokok, shabu-shabu, dll ) mengandung tujuh puluh madharat, salah satu di antaranya adalah akan menyebabkan lupa mengucapkan kalimat syahadat ketika akan meninggal dunia. Masih banyak pahala lainnya jika wudhu dikerjakan dengan sempurna. Sebuah hadits menyebutkan bahwa pada hari kiamat, anggota tubuh yang dibasahi oleh air wudhu akan bercahaya. Dan dengan cahaya inilah, ×Nabi Muhammad saw akan mudah mengenali ummatnya.
Penjelasan:
Pada musim dingin, biasanya daun-daun berguguran dari pohonnya sehingga ada pohon yang daunnya tidak tersisa sedikitpun. Itulah perumpamaan hasil shalat yang dilakukan dengan ikhlas, yakni segala dosa akan diampuni tanpa satu dosa pun yang tertinggal. Menurut sebagian ulama, hanya dosa-dosa kecil saja yang dapat diampuni melalui shalat, sedangkan dosa-dosa besar tidak dapat diampuni tanpa bertaubat. Oleh sebab itu, di samping mengerjakan shalat, hendaknya kita selalu bertaubat dan beristighfar, jangan sampai kita melalaikannya. Sedangkan jika ×Allah swt mengampuni dosa-dosa besar karena kemurahannya, itu adalah perkara lain.
Penjelasan:
Kelima hal di atas adalah azas iman terbesar dan rukun yang terpenting. Agama Islam diibaratkan oleh Rasulullah saw seperti sebuah kemah yang disangga oleh lima buah tiang. Tiang tengahnya adalah kalimat syahadat dan empat tiang lainnya adalah tiang-tiang pendukung pada keempat penjuru kemah itu. Tanpa tiang tengah, kemah tersebut tidak akan dapat berdiri tegak. Apabila salah satu dari keempat tiang lainnya itu tidak ada, kemah masih tetap dapat berdiri, tetapi sudut yang tidak bertiang itu akan menjadi miring dan mungkin akan rubuh. Berdasarkan hadits di atas, marilah kita lihat diri kita sendiri, sejauh manakah kita telah menegakkan Islam ini? Benrkah kita telah menegakkan setiap tiangnya dengan sempurna?
Kelima tiang dalam hadits di atas adalah sangat penting, sehingga ditetapkan sebagai azas-azas Islam. Oleh sebab itu, dengan kedudukannya sebagai seorang muslim, maka sangat penting bagi kita untuk memperhatikan urusan sholat, mengingat masalah yang terpenting setelah iman adalah masalah shalat. Abdullah bin Mas’ud r.huma berkata, “ Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw, ‘Amal apakah yang paling dicintai Allah swt? Beliau menjawab,’ Shalat’. Saya bertanya lagi,’ Lalu apa?’ Beliau menjawab,’ Berbuat baik kepada kedua orang tua.’ Kemudian saya bertanya lagi,’ Lalu apa?’ Jawab Beliau,’ Jihad.’ “
Mulla Ali Qari rah.a menyatakan bahwa alim ulama telah menjadikan hadits ini sebagai dalil bahwa shalat adalah kewajiban yang terpenting setelah iman. Hal ini diperkuat lagi dengan sabda Rasulullah saw
“ Shalat adalah sebaik-baik ketetapan amal ( untuk hamba-Nya ).”
Selain hadits di atas, masih banyak hadits lainnya yang menjelaskan bahwa amal manusia yang terbaik adalah shalat. Di dalam kitab Jamiush Shaghir disebutkan lima orang shahabat yang telah meriwayatkan hadits di atas, yaitu Tsauban, Ibnu Umar, Salamah, Abu Umamah dan Ubadah R.hum. Ibnu Mas’ud dan Anas ra meriwayatkan bahwa amal yang paling utama adalah shalat tepat pada waktunya. Ibnu Umar rhuma dan Ummu Farwah rha juga meriwayatkan bahwa shalat pada awal waktu adalah amal yang paling utama. Semua hadits ini memperkuat maksud hadits di atas.
Bab I Pentingnya Sholat
Keutamaan Shalat
Hadits ke-3
Dari
Abu Utsman ra, ia berkata,” Saya dan Salman r.a. berada di bawah
sebatang pohon, lalu ia mengambil sebatang ranting kering dari pohon itu
dan mengguncang-guncangkannya sehingga daun-daunnya berguguran. Ia
berkata, ‘Hai Abu Utsman, mengapa engkau tidak bertanya kepada saya,
mengapa saya berbuat begini?” Saya bertanya,’ Mengapa engkau berbuat
demikian?’ Jawabnya,’ Beginilah Rasulullah saw melakukannya di hadapan
saya ketika saya bersama ×Beliau
di bawah sebatang pohon. Beliau mengambil ranting kering dan
mengguncangkannya sehingga daun-daunnya berguguran. Lalu Beliau
bersabda,’ Wahai Salman, mengapa kamu tidak bertanya kepadaku, mengapa
aku berbuat begini?’ Saya bertanya,’ Mengapa Engkau berbuat demikian?’
Sabda Beliau,’ Sesungguhnya jika seorang muslim berwudhu dengan
sempurna, kemudian shalat lima waktu, niscaya dosa-dosanya gugur
sebagaimana daun-daun ini berguguran.’ Dan Beliau membacakan satu ayat
yang artinya, “ Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang ( pagi dan
petang ) dan pada sebagian permulaan malam, sesungguhnya amal kebaikan
menghapuskan amal kejahatan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang mau
ingat ( kepada Allah ).” ( QS Hud: 114). ( HR Ahmad, Thabrani, Nasa’i
).
Penjelasan:
Perbuatan Salman ra yang ia tunjukkan dalam hadits di atas merupakan sebagian kecil dari bukti rasa cinta para shahabat r.hum kepada ×Nabi saw. Siapapun yang mencintai orang lain, ia akan meniru tingkah laku orang yang dicintainya. Orang yang telah merasakan manisnya cinta, tentu memahami hakikat ini dengan baik. Begitu juga para shahabat, mereka sering mengulaingi sabda-sabda Nabi saw dengan menirukan perbuatan ×Beliau ketika Beliau menerangkannya.
Hadits-hadits mengenai pentingnya shalat dan ampunan dosa bagi yang mengerjakannya tidak terhitung banyaknya, sehingga sulit untuk disebutkan semuanya di sini. Alim ulama telah membatasi pengampunan tersebut pada dosa-dosa kecil saja, sebagaimana kita telah ketahui sebelumnya. Padahal, di sini tidak ada pembatasan dosa kecil atau dosa besar, tetapi mutlak disebutkan dosa-dosa saja.
Syaikh Maulana Muhammad Yahya rah ( ayah Maulana Zakariyya- pengarang ) memberikan dua penjelasan ketika mengajarkan bab ini:
1. Menanggung dosa besar adalah sesuatu yang jauh dari diri seorang muslim. Adanya perbuatan dosa besar pada dirinya adalah sesuatu yang sulit terjadi. Dan seandainya terjadi, maka jiwa seorang muslim tidak akan tenang sebelum ia bertaubat. Dan tuntutan kemusliman seseorang adalah, jika ia berbuat dosa besar, ia harus benar-benar menyesali perbuatannya, dan tidak akan merasa tenang sebelum ia mensucikan dirinya dengan bertaubat. Adapun dosa-dosa kecil, kadangkala tidak begitu diperhatikan dan dipedulikan sehingga masih menjadi tanggungannya, yang dengan shalat dan amal ibadah lainnya, dosa-dosa kecil itu akan diampuni.
2. Seseorang yang shalat dengan ikhlas dan menunaikan adab serta sunnahnya berarti ia sudah bertaubat dan beristighfar beberapa kali, sebab di akhir bacaan tahiyat terdapat doa yang berbunyi:
“ Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku dengan aniaya yang banyak. Tiada yang sanggup mengampuni dosa-dosa selain Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu dan sayangilah aku. Sesungguhnya Engkaulah yang ×Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Di dalam hadits di atas, kita juga dianjurkan untuk menyempurnakan sunnat wudhu dengan memperhatikan adab dan sunnah-sunnah wudhu. Adapun salah satu sunnahnya adalah bersiwak. Bersiwak adalah salah satu sunnah wudhu yang sering diabaikan. Padahal disebutkan dalam hadits, “ Dua rakaat dengan bersiwak terlebih dahulu lebih utama daripada tujuh puluh rakaat tanpa bersiwak.” Dalam hadits yang lain dinyatakan, “ Jagalah siwak, karena di dalamnya terdapat sepulu keutamaan: 1> Membersihkan mulut, 2> Menyebabkan Allah swt ridha, 3> Membuat syaithan marah, 4> Membuat Allah swt dan para malaikat mencintainya, 5> Menguatkan gigi, 6> Menghilangkan kotoran, 7> Mewangikan mulut, 8> Mengurangi kekuningan, 9> Memperjelas penglihatan, dan 10> Menghilangkan bau mulut. Dan bersiwak adalah sunnah ×Rasulullah saw. ( Al Munabbihat- Ibnu Hajar )
Para ulama telah mengumpulkan sampai tujuh puluh kelebihan bersiwak, salah satu di antaranya adalah akan dimudahkan mengucapkan syahadat ketika meninggal dunia. Sebaliknya menghisap candu ( rokok, shabu-shabu, dll ) mengandung tujuh puluh madharat, salah satu di antaranya adalah akan menyebabkan lupa mengucapkan kalimat syahadat ketika akan meninggal dunia. Masih banyak pahala lainnya jika wudhu dikerjakan dengan sempurna. Sebuah hadits menyebutkan bahwa pada hari kiamat, anggota tubuh yang dibasahi oleh air wudhu akan bercahaya. Dan dengan cahaya inilah, ×Nabi Muhammad saw akan mudah mengenali ummatnya.
Keutamaan Shalat
Hadits ke-2
Dari
Abu Dzar r.a., sesungguhnya Rasulullah saw pernah keluar dari rumahnya
ketika musim dingin dan daun-daun berguguran. Beliau mengambil setangkai
ranting pohon, sehingga daun-daunnya mulai berguguran. Beliau bersabda,
“Wahai Abu Dzar!” Abu Dzar menyahut,” Labbaik ya Rasulullah!” Sabda
Beliau,” Sesungguhnya seorang muslim yang menunaikan shalatnya semata-mata karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran darinya sebagaimana daun-daun ini gugur dari rantingnya.” ( Ahmad- At Targhib )
Penjelasan:
Pada musim dingin, biasanya daun-daun berguguran dari pohonnya sehingga ada pohon yang daunnya tidak tersisa sedikitpun. Itulah perumpamaan hasil shalat yang dilakukan dengan ikhlas, yakni segala dosa akan diampuni tanpa satu dosa pun yang tertinggal. Menurut sebagian ulama, hanya dosa-dosa kecil saja yang dapat diampuni melalui shalat, sedangkan dosa-dosa besar tidak dapat diampuni tanpa bertaubat. Oleh sebab itu, di samping mengerjakan shalat, hendaknya kita selalu bertaubat dan beristighfar, jangan sampai kita melalaikannya. Sedangkan jika ×Allah swt mengampuni dosa-dosa besar karena kemurahannya, itu adalah perkara lain.
Bab I Pentingnya Sholat
Pasal Pertama : Keutamaan Shalat
Bab ini terdiri atas dua pasal. Pasal pertama mengenai keutamaan sholat, dan pasal kedua mengenai ancaman dan celaan bagi mereka yang meninggalkan sholat.
Hadits ke-1
Dari
Ibnu Umar r.huma, ia berkata, Rasulullah saw bersabda,” Agama Islam
dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji dan shaum di bulan Ramadhan.” ( Bukhari, Muslim- At Targhib )
Penjelasan:
Kelima hal di atas adalah azas iman terbesar dan rukun yang terpenting. Agama Islam diibaratkan oleh Rasulullah saw seperti sebuah kemah yang disangga oleh lima buah tiang. Tiang tengahnya adalah kalimat syahadat dan empat tiang lainnya adalah tiang-tiang pendukung pada keempat penjuru kemah itu. Tanpa tiang tengah, kemah tersebut tidak akan dapat berdiri tegak. Apabila salah satu dari keempat tiang lainnya itu tidak ada, kemah masih tetap dapat berdiri, tetapi sudut yang tidak bertiang itu akan menjadi miring dan mungkin akan rubuh. Berdasarkan hadits di atas, marilah kita lihat diri kita sendiri, sejauh manakah kita telah menegakkan Islam ini? Benrkah kita telah menegakkan setiap tiangnya dengan sempurna?
Kelima tiang dalam hadits di atas adalah sangat penting, sehingga ditetapkan sebagai azas-azas Islam. Oleh sebab itu, dengan kedudukannya sebagai seorang muslim, maka sangat penting bagi kita untuk memperhatikan urusan sholat, mengingat masalah yang terpenting setelah iman adalah masalah shalat. Abdullah bin Mas’ud r.huma berkata, “ Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw, ‘Amal apakah yang paling dicintai Allah swt? Beliau menjawab,’ Shalat’. Saya bertanya lagi,’ Lalu apa?’ Beliau menjawab,’ Berbuat baik kepada kedua orang tua.’ Kemudian saya bertanya lagi,’ Lalu apa?’ Jawab Beliau,’ Jihad.’ “
Mulla Ali Qari rah.a menyatakan bahwa alim ulama telah menjadikan hadits ini sebagai dalil bahwa shalat adalah kewajiban yang terpenting setelah iman. Hal ini diperkuat lagi dengan sabda Rasulullah saw
“ Shalat adalah sebaik-baik ketetapan amal ( untuk hamba-Nya ).”
Selain hadits di atas, masih banyak hadits lainnya yang menjelaskan bahwa amal manusia yang terbaik adalah shalat. Di dalam kitab Jamiush Shaghir disebutkan lima orang shahabat yang telah meriwayatkan hadits di atas, yaitu Tsauban, Ibnu Umar, Salamah, Abu Umamah dan Ubadah R.hum. Ibnu Mas’ud dan Anas ra meriwayatkan bahwa amal yang paling utama adalah shalat tepat pada waktunya. Ibnu Umar rhuma dan Ummu Farwah rha juga meriwayatkan bahwa shalat pada awal waktu adalah amal yang paling utama. Semua hadits ini memperkuat maksud hadits di atas.
40 FADHILAH DAN KEUTAMAAN SHALAT … by.Kholil As’adi
26/02/2012
1 Komentar
Kholil As’adi… 40 FADHILAH DAN KEUTAMAAN SHALAT …
Bismillahi minal Awwali wal Akhiri ….Didalam bebagai kitab hadits banyak sekali hadits yang menegaskan pentingnya shalat serta keutamaan2nya, sehingga sulit dan terlalu banyak jika ditulis keseluruhannya. Namun sebagai berkahnya, dibawah ini saya sebutkan terjemahan dari beberapa hadits Rasulullah saw. :
1. Perintah pertama yang diturunkan Allah swt. kepada umatku adalah shalat, dan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat.
2. Takutlah kepada Allah mengenai shalat! Takutlah kepada Allah mengenai shalat! Takutlah kepada Allah mengenai shalat!
3. Pembatas seseorang dengan syirik adalah shalat.
4 Ciri seorang muslim adalah shalat. Seseorang yang mengerjakan shalatnya dengan hati yang khusyu, menjaga waktu2nya, dn memperhatikan sunnah2nya, maka dia adalah seorang yang beriman.
5. Allah swt. tidak mewajibkan sesuatu yang lebih utama daripada iman dan shalat. Seandainya ada suatu kewajiban yang lebih utama daripada itu, nicaya Allah swt. akan memerintahkan para malaikat-Nya yang sebagian dari mereka senantiasa ruku dan sebagian lagi terus-menerus sujud.
6 Shalat adalah tiang agama.
7. Shalat menghitamkan mulut setan.
8. shalat adalah cahaya bagi orang beriman.
9. shalat adalah jihad yang paling utama.
10 Selagi seseorang menjaga shalatnya, maka Allah swt mencurahkan seluruh perhatian-Nya, tetapi jika ia melalaikan shalatnya, maka perhatian allah akan terlepas.
11. Apabila suatu musibah turun dari langit, maka orang2 yang memakmurkan masjid akan terhindar darinya.
12. Apabila seseorang masuk ke dalam neraka jahanam disebabkan dosa2nya, maka api neraka tidak akan membakar anggota tubuh yang digunakan untuk bersujud.
13.Allah swt. mengharamkan api neraka bagi anggota tubuh yang digunakan untuk bersujud.
14 Amal yang paling disukai Allah swt. adalah shalat tepat pada waktunya.
15. Keadaan manusia yangpaling disukai Allah swt. adalah ketika dalam keadaan sujud, yaitu kening menyentuh tanah.
16 Sedekat-dekat seseorang kepada Allah adalah ketika dia berada dalam sujud.
17. Shalat adalah anak kunci pintu syurga.
18. Apabila seseorang berdiri untuk melaksanakan shalat, maka pintu2 syurga akan terbuka. Lalu tersingkaplah tabir antara Allah dengan orang yang shalat itu selama dia tidak sibuk dengan batuk dan sebagainya ( yaitu perkara2 yang dibenci dalam shalat).
19. Seseorang yang sedang melaksanakan shalat berarti mengetuk pintu Yang Maha Kuasa, sebagaimana orang yang mengetuk pintu, maka pasti akan dibukakan baginya.
20. Kedudukan shalat dalam agama adalah seperti kepala pada badan.
21. Shalat adallah cahaya hati, barangsiapa yang ingin agar hatinya bersinar, hendaklah dia menyinarinya dengan shalat.
22. Barangsiapa berwudhu dengan sempurna, kemudian melaksanakan dua atau empat rakaat shalat, baik shalat fardhu ataupun sunnat dengan khusyu dan khudhu, lalu memohon ampunan kepada Allah atas dosanya, niscaya Allah akan mengampuninya.
23. Bagian bumi yang diatasnya disebut nama Allah melalui shalat, maka bagian bumi itu akan membanggakannya kepada bagian2 bumi yang lain.
24. Barangsiapa berdoa kepada Allah setelah melaksanakan shalat dua rakaat, niscaya Allah mengabulkannya baik secara langsung ataupun ditangguhkan, demi kemaslahatan dirinya. Yang jelas doanya pasti diterima.
25. Barangsiapa melaksanakan shalat 2 rakaat seorang diri tanpa diketahui oleh siapapun kecuali Allah dan para malaikat-Nya, maka dia mendapat jaminan keselamatan dari api neraka.
26. Barangsiapa melaksanakan satu shalat wajib, maka bginya satu doa yang makbul di sisi Allah.
27 Orang yang menjaga shalat lima waktu, dengan memperhatikan ruku, sujud dan wudhu yang sempuna, maka wajib baginya syurga dn haram baginya neraka.
28. Selama seorang muslim menjaga shalatnya, maka setan akan takut padanya. Tetapi jika melalaikannya, maka setan akan berani kepadanya dan akan menyesatkannya.
29. Amal yang paling utama adalah shalat lima waktu.
30. shalat adalah kurbannya setiap orang yang bertakwa.
31. Amal yang paling disukai Allah adalah shalat di awal waktu.
32. Barangsiapa pergi untuk melaksanakan shalat Subuh, maka ditangannya dia membawa bendera iman. Dan barangsiapa pergi kepasar pada waktu subuh, maka ditangannya adalah bendera setan.
33. Empat rakaat shalat sunnat sebelum shalat Zhuhur sama pahalanya dengan empat rakaat shalat Tahajjud.
34. Empat rakaat shalat sunnat sebelum Zhuhur ,kedudukannya sama dengan 4 rakaat shalat Tahajjud.
35. Apabila seseorang berdiri melaksanakan shalat, maka rahmat Allah tercurah padanya.
36. Seutama-utama shalat (setelah shalat fardhu) adalah shalat pada pertengahan malam, namun sedikit sekali orang yang mengerjakannnya.
37. Jibril as. datang kepada Muhammad saw, dan berkata “Wahai Muhammad, berapapun lamanya engkau hidup, suatu hari nanti pasti akan mati juga. Siapapun yang engkau cintai, pada suatu hari nanti pasti engkau berpisah dengannya. Dan segala amalan yang engkau kerjakan (yang baik ataupun yang buruk), pasti engkau akan mendapatkan balasannya. Tidak diragukan lagi bahwa kemuliaan seorang mukmin adalah paa Tahajjudnya, dan kemuliaannya juga adalah pada sifat qana’ahnya.”
38. Dua rakaat shalat pada akhir malam adalah lebih utama daripada dunia dan seisinya. Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan mewajibkannya kepada mereka.
39. Jagalah shalat Tahajjud, karena Tahajjud adalah jalan orang2 shalih dan jalan untuk mendekati Allah, penjaga dari pebuatan dosa, penyebab keampunan dosa, dan meyehatkan badan.
40. Allah swt berfirman, “Wahai anak adam, janganlah malas melaksanakan empat raakat shalat pada permulaan hari, niscaya Aku pasti akan memenuhi seluruh keperluanmu pada hari itu.”
Sesungguhnya keutama2an shalat dan kabar gembira bagi orang2 yang menjaganya banyak sekali disebutkan di dalam kitab2 hadits. Namun semoga kiranya 40 hadits yang disebutkan diatas sudah mencukupi..
Sesungguhnya shalat adalah sesuatu kekayaan yang sangat berharga. Hanya orang2 yang diberi Allah kelezatan shalat yang dapat menghargainya. Begitu berharganya shalat, sehingga Rasulullah saw. menjadikannya sebagai penyejuk mata, dan karena kelezatannya maka beliau saw. menghabiskan sebagian besar malamnya dengan melaksanakan shalat. itulah alasannya mengapa Rasulullah saw. secara khusus berwasiat mengenai shalat ketika akhir hata beliau saw. dan berpesan agar benar2 menjaganya.
Di dalam banyak hadits, Rasulullah saw, bersabda, “Takutlah kepada Allah mengenai shalat,…Takutlah kepada Allah mengenai shalat,…Takutlah kepada Allah mengenai shalat,” Ibnu mas’ud ra. meriwayatkan dari Rasulullah saw., bahwa beliau saw bersabda, “Amalan yang paling kucintai adalah SHALAT”
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#———————————————— Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ….